KA Prameks Terguling
KA Prameks Berdentum Keras Lalu Debu Tebal Berterbangan
Setelah mendengar dentuman keras, Anton Mintohir (47) warga Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, melihat ke arah suara tersebut.
Editor:
Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Puthut Ami Luhur
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Setelah mendengar suara dentuman keras, Anton Mintohir (47) warga Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, melihat ke arah suara tersebut.
"Saat itu, saya tidak bisa melihat apa-apa karena debu berterbangan ke atas dan menutupi kereta yang terguling," kata Anton, kepada Tribun Jogja, Selasa (23/10/2012).
Anton, yang membuka bengkel tidak jauh dari pintu perlintasan kereta terletak di jalan alternatif ke Piyungan, Bantul, baru bisa menolong bersama penduduk lainnya ketika debu sudah mulai menghilang.
"Kami baru bisa melihat, apa yang terjadi begitu debu menghilang dan melakukan pertolongan kepada korban," kata Anton, di bengkel tempat usahanya.
Suara dentuman keras, lanjut Anton didengarnya begitu setelah kereta api melintas di pintu perlintasan yang terletak di jalan alternatif dari arah Prambanan menuju ke Piyungan, Bantul.
Kecelakaan ini mengakibatkan tiga gerbong KA Prameks terguling dan sekitar 30 penumpang terluka.