Suasana Liburan Butuh 20 Menit Susuri Jalan Malioboro
Masak pakai motor saja harus menghabiskan waktu 20 menit,
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Suasana liburan di Yogyakarta sudah terasa sejak hari Minggu (23/12/2012) kemarin. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya antrean kendaraan di sejumlah ruas jalan hingga tak jarang mengakibatkan kemacetan parah. Hal ini tampak ketika Tribun Jogja mencoba menelusuri ruas Jalan Malioboro. Antrean kendaraan sudah terasa sejak dari Jembatan Kleringan, mengarah ke Jalan Malioboro hingga di perempatan nol kilometer. “Masak pakai motor saja harus menghabiskan waktu 20 menit, mulai dari Inna Garuda sampai perempatan kantor pos,” keluh Budiawan, seorang pengendara sepeda motor berplat AA ketika ditemui tengah berhenti di depan Kantor Pos besar.
Ia memang menjadi satu diantara ratusan bahkan ribuan pengguna jalan yang terjebak macet di ruas Jalan Malioboro. Kendaraan roda empat dan roda dua mengantre hingga saling serobot untuk memeroleh kesempatan menyalip kendaraan di depannya. Namun apa daya, kemacetan terlampau parah hingga tak banyak yang bisa dilakukan para pengguna jalan selain menunggu antrean teruarai.
“Saya juga heran, kenapa bisa macet parah seperti ini. Masak mau menyaingi Jakarta,” ucap Ernawanto, seorang mahasiswa yang bermukim di Condongcatur, Depok, Sleman ketika menunggu antrean kendaraan teruarai.
Situasi yang sama tampak pula di sepanjang ruas jalan menuju Jembatan Kleringan semisal satu diantaranya yang berasal dari Jalan Mataram. Kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat, mengular menunggu giliran lampu hijau menyala. Kondisi ini masih berlangsung sejak siang hingga sore harinya. Banyaknya wisatawan yang menuju ke Malioboro, diyakni sebagai pemicu utama terjadinya kepadatan lalu lintas. Situasi yang lebih baik, tampak pada arus kendaraan yang berasal dari Jalan Pangeran Mangkubumi yang terpantau ramai lancar.
Menyikapi peningkatan jumlah pengunjung tersebut, berbagai upaya telah disusun oleh UPT Malioboro untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pengunjung yang akan berdampak langsung terhadap arus kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Lantaran biasanya, pengunjung terkonsentrasi di sejumlah titik yang kebetulan mengadakan even – even khusus selama masa liburan.
Terkait hal ini, Kepala UPT Malioboro, Syarif Teguh mengaku tengah menginventarisir event yang digelar di kawasan Malioboro selama libur Natal dan Tahun Baru. Antara lain pameran fotografi, pagelaran wayang, serta event yang digelar oleh masing-masing hotel dan komunitas di kawasan tersebut. Dengan demikian, ia bisa mengantisipasi adanya penumpukan pengunjung di titik-titik tertentu.
"Selain itu, akan ada Tourism Information Center (TIC) berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY yang ditempatkan di titik-titik yang sekiranya tidak bertumpukan dengan event lain," ucapnya.
Hingga saat ini, Syarif belum bisa memastikan seberapa banyak personel yang akan diterjunkan untuk mengawal masa liburan di kawasan Malioboro. Untuk sementara, ia menerjunkan sejumlah petugas reguler. “Lihat kondisi di lapangan dulu, jika diperlukan kami akan menerjunkan seluruh personel. Lagipula, tujuh CCTV di kawasan Malioboro juga sudah dioperasikan untuk membantu pengawasan keamanan dan ketertiban selama masa liburan akhir tahun ini,” paparnya. (mon/gya/esa)
Baca Juga :