Sabtu, 6 September 2025

Dahlan Iskan Kecelakaan

Dahlan Iskan Hanya Terlepas Kacamatanya

Tucuxi yang dikemudikan Dahlan Iskan tersebut senilai sekitar Rp 1,5 miliar.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Dahlan Iskan Hanya Terlepas Kacamatanya
ANTARA/HO
Foto milik pihak kepolisian ketika Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik Tucuxi miliknya di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim, Sabtu (5/1/2013). Menurut pihak kepolisian, mobil yang dikemudikan langsung oleh Dahlan Iskan tersebut menabrak tebing akibat rem blong. ANTARA/HO

TRIBUNNEWS.COM,MAGETAN--Mobil listrik ala "Ferrari", Tucuxi milik Dahlan Iskan sebenarnya sedang menjalani tes menempuh jalan jarak jauh dari Jakarta menuju Surabaya. Mobil tersebut berangkat dari Jalan Kebangkitan Nasional di Solo, Jawa Tengah, menuju Surabaya.

Rencananya, mobil itu transit di Magetan. Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana menghadiri acara keluarganya di PSM Takeran pada Sabtu malam. Setelah itu, mobil akan dibawa melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Tucuxi yang dikemudikan Dahlan Iskan tersebut senilai sekitar Rp 1,5 miliar.

Dalam tes tempuh jalan jarak jauhnya dari Solo menuju Surabaya, mobil itu melintasi Tawangmangu - Magetan dengan medan tanjakan di ketinggian sekitar 1.305 meter di atas permukaan air laut.

Tucuxi tersebut rancangan Danet Suryatama yang dikerjakan oleh rumah bengkel modifikasi Kupu Kupu Malam di Yogyakarta pada 2012. Mobil Tucuxi mempunyai kemampuan setara dengan mobil berbahan bakar BBM kapasitas 3.500 cc.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi mengatakan kendaraan Tucuxi yang baru dibeli sekitar dua pekan lalu itu dikendarai sendiri Dahlan Iskan dan ditemani oleh Ricky. Ricky merupakan seorang perancang teknologi motor lulusan Jepang yang diikutkan dalam membangun mobil listrik nasional.

Menurut Faisal, insiden itu hanya mengakibatkan kerusakan pada badan mobil. "Pak Dahlan hanya sempat kacamatanya terlepas, namun kemudian dikemudikan lagi. Perjalanan dilanjutkan dan saat ini sudah tiba di Magetan, tempat kelahiran Pak Dahlan," kata Faisal.

Padahal sebelumnya, sekitar pukul 13.00 WIB, mobil hasil ciptaan Danet Suryatama ini diruwat di Solo dalam upacara yang disebut dengan Murwat Kolo. Menurut Faisal, acara yang disebut Murwat Kolo itu dilakukan agar mobil Tucuxi terhindar dari segala bahaya, bala, dan fitnah dari mana pun.

Danet sendiri pada hari Kamis (3/1) mengaku kecewa terhadap Dahlan Iskan yang membiarkan adanya pelanggaran hak cipta mobil buatannya oleh bengkel Kupu-Kupu Malam. "Saya kecewa. Tanpa sepengetahuan saya mesin mobil Tucuxi itu dibongkar. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah kami buat," kata Danet.

Menurut Danet, pembongkaran mesin dilakukan diam-diam di bengkel modifikasi Kupu-Kupu Malam berlokasi di Sleman, Jogjakarta, yang mengakibatkan kerahasiaan soal teknologi mobil ini terbuka. "Dahlan sebagai pemilik mobil seharusnya tahu bahwa urusan mesin seharusnya diserahkan kepada saya. Bukan Kupu-Kupu Malam," kata Danet.

Dengan begitu ditambahkannya, terindikasi bahwa Dahlan dan Kupu-Kupu Malam sedang melakukan "penjiplakan" teknologi mobil listrik tersebut.

Saat itu juga diutarakan pria jebolan ITS dan meraih gelar doktor dari Michigan Amerika Serikat ini, dirinya langsung mengirimkan anak buahnya untuk melihat langsung ke Kupu-Kupu Malam.

"Apa yang terjadi, mobil tersebut sudah diacak-acak. Bahkan Kupu-Kupu Malam mengikutkan dua orang dari UGM untuk melihat langsung "jeroan" mobil ciptaan saya," kata Danet.

Dahlan Iskan sendiri mengklaim mobil listrik Tucuxi saat ini sudah menjadi miliknya. Dia mengaku telah membiayai semua riset dalam membuat mobil yang bentuknya mirip Ferrari itu.

Dahlan menyatakan mobil berwarna merah tersebut memang merupakan karya dari Danet Suryatama. "Namun sejak awal saya yang membiayai risetnya," kata Dahlan saat akan melakukan uji coba Tucuxi di Solo, Sabtu. Setelah jadi, mobil tersebut mutlak menjadi miliknya.

Selain Tucuxi, Dahlan juga masih memberikan dukungan riset kepada para pencipta mobil listrik lain, termasuk Ahmadi dari Depok. "April mendatang kami akan memperlihatkan mobil karya Ahmadi yang baru," katanya.

Salah satu warga Surabaya, bernama Rafi, menurut Dahlan, juga sudah ada yang mulai mengembangkan mobil listrik. "Saya sudah mencoba mengendarai mobil buatan Pak Rafi itu," katanya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan