Imlek 2013
Imlek di MAKASSAR Bersama Ular Air
Merujuk buku Tong Shu atau buku rujukan penanggalan Tionghoa, menunjukkan tahun Ular Air 2564 ,
Editor:
Ade Mayasanto

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Merujuk buku Tong Shu atau buku rujukan penanggalan Tionghoa, menunjukkan tahun Ular Air 2564 , jatuh Senin (10/2/2013) sekitar jam 23.15 wita, besok.
Namun di Makassar, suasana penyambutan datangnya tanggal 1 dan bulan ke-1 tahun saka 2564 mulai terasa. Sejumlah klenteng, vihara dan Cetiya, mulai berbenah. Setidaknya hingga pukul, 24.00 wita, Sabtu (9/2/2013) semalam, acara sembahyang mulai berlangsung.
"Kita sudah persiapkan, warga sudah mulai banyak," kata
Bendahara Yayasan Vihara Istana Naga Sakti Klenteng Xian Ma Makassar, Jusuf Kadir Gunawan,
Di Klenteng Jalan Sulawesi ini, jajaran pengurus Yayasan Vihara Naga Sakti seperti Wakil Ketua Dewan Pembina, Tony Gozal, Ketua Yayasan, Elsieh Herawaty yang didampingi sejumlah pengurus akan memulai ritual sembahyang penyambutan Tahun Baru Imlek.
Ketua Yayasan Vihara Girinaga, Roy Ruslim mengatakan sebelum jam 24.00 wita, semua umatnya masih di rumahnya masing masing kumpul dengan keluarga untuk menggelar tradisi makan Mi lalu sembahyang.
Sesudahnya mereka akan kumpul di Vihara Girinaga jelang pukul 24.00 wita untuk menggelar ritual bersama penyambutan Tahun Baru Imlek di Vihara Girinaga Makassar.
Tribun sempat menjumpai seorang warga Tionghoa asal Medan di Mal Trans Mal. Namanya Peterus. Ia terlahir dengan sebutan Fan Thien Long (61). Fan Thien Long adalah anggota DPRD Binjai Medan yang juga sebagai Dewan Penasehat di organisasi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Binjai Medan.
Kepada Tribun, Fan Thien Long atau Peterus mengatakan tiap tahun dirinya boyong keluarganya untuk Imlek di Makassar. Ini karena ada putrinya tinggal di Makassar dengan suaminya di bilangan perumahan Tanjung Bunga.
Menurut Peterus, dirinya cukup kecewa karena Imlek Tahun ini, tidak ada arak-arakan Cap Go Me yang dapat dinikmati.
"Akibat situasi politik Pilgub yang melanda Sulawesi selatan. Saya nonton di TV kata Peterus tetapi saya tidak menyangka tidak ada arak-arakan. Pada hal arak-arakan yang digelar di kota Metro Makassar dapat dijadikan obyek Pariwisata yang menguntung daerah Sulsel sendiri," katanya.
"Saya sebagai wakil rakyat mengharapkan agar seluruh daerah mana pun yang ada di Indonesia dapat mendongkarak pariwisata.
Karena kita sudah menjadi satu kesatuan dalam berbangsa dan berbhinneka tunggal ika. Kalau terus-terus warga Tionghoa Sulsel dijadikan sasaran politik. Maka saya yakin Sulsel yang khususnya Ibu Kota Timur Indonesia, Makassar akan ketinggalan," tambah Peterus seraya mengatakan, perayaan Imlek tahun lalu justru lebih berkesan dibanding saat ini.
"Tahun lalu saya sudah sangat bangga melihat suasana Imlek. Dimana saat barongsai keluar, penduduk setempat sudah ikut berpartisipasi memberikan angpao kepada Barongsai," imbuhnya. mda