Perempuan Mojokerto Tuntut Sediakan Penitipan Anak Gratis
"Pemerintah daerah harus peduli terhadap perempuan dan anak," kata Estin Sriwahyuni, korlap,

Laporan dari Faiq nuraini wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,MOJOKERTO - Puluhan perempuan yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Perempuan Mojokerto (APPM) dan Perempuan Mahardika Mojokerto turun jalan, Jumat (8/3/2013).
Mereka bergerak menyusuri jalan raya dengan naik motor. Dengan dibalut jilbab, para perempuan itu berorasi menriakkan hak mereka.
Perempuan Mojokerto itu selain menyuarakan keterwakilan perempuan di dewan, mereka juga meneriakkan pemerintah daerah untuk menyediakan tempat penitipan anak gratis.
"Pemerintah daerah harus peduli terhadap perempuan dan anak," kata Estin Sriwahyuni, korlap, saat beraksi di Pemkot Mojokerto.
Selain itu, para perempuan itu juga lantang meneriakkan keterwakilan kaum perempuan. Mereka menuntut setidaknya 30 persen suara perempuan ada di DPRD.
"KPUD harus tegas tidak meloloskan partai yang tidak menyediakan ketrwakilan perempuan di Mojokerto 30 persen," kata Iis Ratnawati dari Perempuan Mahardika.
Sampai saat ini, kaum perempuan Mojokerto itu masih beraksi. Mereka mendesak regulasi yang berpihak kepada perempuan. Massa beraksi dengan menggelar poster dan spanduk.
Selain ke Pemkot dan Pemkab Mojokerto, mereka juga menggelar aksi di KPUD Kota dan Kabupaten Mojokerto.