Selasa, 9 September 2025

Warga Protes Pembabatan Hutan Ulayat

mempertanyakan penebangan hutan ulayat yang dilakukan oleh PT Adau Agro Kalbar di daerah mereka.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Warga Protes Pembabatan Hutan Ulayat
Ilustrasai tanah Ulayat

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM  MELAWI,-Masyarakat di Desa Tanjung Sokan dan Desa Muara Tanjung, Kecamatan Sokan Kabupaten Melawi, mempertanyakan penebangan hutan ulayat yang dilakukan oleh PT Adau Agro Kalbar di daerah mereka.

“Jalan yang dibuat oleh perusahaan di dalam hutan lebarnya sekitar 8 meter. Bangunan base campnyapun juga mengambil kayu dihutan tersebut. Yang menjadi pertanyaan kami sekarang, apakah pihak PT Adau Agro Kalbar, sudah mengantongi Izin Pemanfaatan Kayu (IPK),” kata Syahbandi warga setempat Rabu (27/3/2013).

Menurut Syahbandi dia bersama sejumlah warga melihat langsung aktifitas perusahaan  dalam kawasan hutan Sungai Graha. Dan pada saat itu juga, mereka bertemu dengan petugas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Melawi.

“Kami bertanya mengapa mereka melakukan penebangan huta, mereka menjawab, sedang melakukan kegiatan check potensi. Jujur saja, kami tidak mengerti check potensi untuk apa, sedangkan ini hutan kami. Sosialisasi saja tidak ada, kok tiba-tiba hutan kami ditebang,”pungkasnya.

Mendengar jawaban tersebut warga mengaku tidak puas, mereka kemudian menemui seorang karyawan perusahaan pada tanggal 24 Maret untuk mempertanyakan persoalan tersebut. Ternyata mereka disuruh oleh perusahaan.

“IPK PT. Adau Agro Kalbar I sudah keluar sedangkan IPK PT. Adau
Agro Kalbar II yang berada diwilayah kami masihdalam proses baru diusulkan. Sehingga menurutnya, sudah jelas kegiatan pembuatan jalan kegiatan penebangan kayu yang dilakukan oleh PT Adau Agro Kalbar illegal.” katanya.

Saat dikonfirmasi, CDO PT Adau Agro Kalbar, Anton membantah keras
bahwa perusahan belum mempunyai IPK.

“Kita sudah ada kok, IPK nya yang dikeluarkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Melawi dengan nomor 522/05/tahun 2013 tertanggal 18 Januari 2013. Mana berani kita main sikat saja,” jelasnya

Menurutnya, perusahaan sangat menjunjung tinggi hak masyarakat adat. Hubungan perusahaan dengan masyarakat selama ini berjalan baik. Kegiatan CSR juga sudag dilakukan.

Kita mitra dengan masyarakat, dan sangat membuka diri dengan siapa saja untuk memajukan daerah ini yang muaranya mensejahterakan taraf hidup masyarakat melalui perkebunan,” ujarnya. (ali)

Baca  Juga  :

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan