Beginilah Kondisi Infrastruktur Jalan di Soppeng Sulawesi Selatan
Jika Anda ingin berkunjung ke Kabupaten Soppeng via Kabupaten Sidrap dalam beberapa hari terakhir, siapkan kondisi fisik yang prima.
Laporan Wartawan Tribun Timur Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, SOPPENG - Jika Anda ingin berkunjung ke Kabupaten Soppeng via Kabupaten Sidrap dalam beberapa hari terakhir, siapkan kondisi fisik yang prima. Dari Makassar, Ibu Kota Sulawesi Selatan, perjalanan hanya dapat ditempuh melalui jalur darat. Jika via Sidrap, jarak tempuh mencapai 250 kilometer.
Tribun melakukan perjalan darat menumpangi mobil pribadi dari Makassar ke Soppeng, Sabtu (29/6/2013). Perjalanan sungguh melelahkan. Membutuhkan waktu sekitar 10 jam dengan kecepatan kendaraan rata-rata 60 kilometer per jam.
Dari Makassar ke Soppeng via Sidrap harus melalui setidaknya enam kabupaten dan kota, yakni Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare. Perjalanan dari Makassar ke Soppeng cukup melelahkan. Jalan nasional dan provinsi yang dilintasi belum begitu mulus. Belum lagi pelebaran jalan trans Sulawesi Maros-Parepare belum tuntas.
Dari Sidrap menuju Kota Soppeng, Ibu Kota Kabupaten Soppeng jalanan provinsi yang dilintasi penuh lubang. Suara dari mobil pun ganda, dari mesin dan spare part yang tak tahan guncangan.
Jarak dari batas Kabupaten Sidrap dengan Kabupaten Soppeng menuju Kota Soppeng sekitar 52 kilometer. "Waduh, jalanan penuh lubang. Rusak mobil baru kalau setiap hari lewat di sini," kata Nur, warga Makassar kepada Tribun dalam perjalanan ke Kota Soppeng.
Kondisi ini kontras dengan kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sidrap.
Diprediksi sekitar 70-80 persen jalanan rusak ringan. Lubang kecil bermunculan di badan jalan. Belum lagi banyak bekas tambal sulam.
Penerangan jalan umum di sepanjang jalan poros Sidrap-Soppeng sangat minim. Jika ada lampu jalan, hanya mengandalkan lampu pijar dan neon berdaya di bawah 100 watt.
Kondisi demikian juga terasa di jalan poros Soppeng-Kabupaten Bone. Jalan di wilayah Cabbengnge rusak berat. Jalan pun penuh debu. Kondisi ini diperparah musim kemarau.(tribun-timur.com/edi)