Senin, 25 Agustus 2025

Ada Jejak Macan Tutul Turun Gunung, Hewan Peliharaan Lereng Merapi Mati

Beberapa hari belakangan ini, warga yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi diliputi kecemasan mengenai kabar macan tutul yang turun gunung

zoom-inlihat foto Ada Jejak Macan Tutul Turun Gunung, Hewan Peliharaan Lereng Merapi Mati
Daily Mail
Seekor macan tutul digantung karena menyerang tiga orang di India.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widyarso

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Beberapa hari belakangan ini, warga yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi diliputi kecemasan mengenai kabar macan tutul yang turun gunung. Terlebih, sejumlah hewan peliharaan warga diketahui mati dengan beberapa luka cakaran di tubuhnya.

Terkait hal itu, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Asep Nia Kurnia mengatakan, pada hasil survey tahun 2012, sebaran macan tutul terdeteksi melalui jejak dan kotoran di Bukit Plawangan Turgo, Blok Hutan Sri Manganti Cangkringan, Blok Hutan Desa Argomulyo Magelang dan Gunung Bibi di Boyolali.

"Tapi jumlah dan populasinya belum bisa dipastikan," katanya, belum lama ini.

Mengenai kambing yang diduga dimakan oleh macan, ia menerangkan, melihat bekas cakaran yang ada pada tubuh kambing, hal itu dapat diduga dilakukan oleh sejenis kucing termasuk macan tutul. Dari jejak kaki dengan ukuran kurang dari 7 cm, sudah masuk pada ukuran jejak kaki macan tutul atau anjing hutan.

"Sedang adanya informasi dari masyarakat yang pernah melihat hewan berukuran lebih dari l meter dengan warna kuning tutul atau loreng, itu diduga macan tutul," terangnya.

Namun ia menilai, melihat bekas luka pada kambing, luka bekas gigitan dan sayatan ada pada daerah perut. Hal itu di luar kebiasaan macan yang biasanya menyerang leher belakang. Untuk itu, dugaan binatang yang menerkam kambing jenis macan tutul atau sejenis anjing hutan, hal itu masih harus dibuktikan.

"Mengingat ketika tim TNGM datang ke lokasi, kondisi TKP sudah banyak berubah akibat aktivitas manusia, TKP daerah berpasir dan bangkai kambing sudah dikubur," paparnya.

Asep Melanjutkan, dari beberapa analisa dapat disimpulkan bahwa lokasi kandang kambing memang agak jauh dari permukiman warga. Lagi pula, tempatnya cukup dekat dengan wilayah edar macan tutul, sehingga mengundang bahaya bagi kambing.

Menurutnya, macan akan turun hutan dikarenakan beberapa hal, antara lain erupsi, mencari makan atau minum. Namun karena kondisi gunung Merapi normal, kemungkinan kecil mereka kekurangan makanan.

"Tetapi ada dugaan karena ketersediaan air di atas kawasan sudah minim karena beberapa waktu tidak hujan. Selain itu, lokasi sumber air ada di bawah. Dan saat kejadian, macan mungkin sedang mencari air dan kebetulan lewat di dekat kambing," jelasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan