Pemilihan Bupati Pinrang
Lima Calon Bupati dan Wakil Bupati Pinrang Soroti PNS Tidak Netral
Lima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pinrang, kompak menyoroti ketidak netralan PNS di Bumi Lasinrang
Laporan Wartawan Tribun Timur, Akhwan Ali
TRIBUNNEWS.COM - Lima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pinrang, kompak menyoroti ketidak netralan PNS di Bumi Lasinrang, jelang pemilihan dilakukan, 18 September mendatang.
Sorotan ke lima pasangan calon tersebut, terungkap dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Fatir, di Jl Jendral Sudirman, Pinrang, Minggu (1/9/2013).
Kelima pasangan tersebut adalah, pasangan nomor urut 1, Sultani Rivai Mana (Suara), nomor urut 3 Suriadi, Sahabuddin Toha, Nomor Urut 4 Andi Kaharuddin, Ardan AP, pasangan nomor urut 5 Abdullah Rasyid, Faisal Tahir Syarkawi (Idola Fathi), dan Andi Irwan Hamid, Andi Mappanyukki, (Idaman).
Dalam jumpa pers tersebut, kelima pasangan calon itu, mendesak kepada Syarifuddin Side, selaku pelaksana tugas Bupati Pinrang, menggantikan Aslam Patonangi, untuk segera mengeluarkan edaran resmi, berupa imbauan ke PNS untuk bersikap netral dalam pilkada mendatang.
" Jika tidak, maka kami akan menempuh jalur hukum bagi Syafruddin sesuai aturan yang berlaku. Karena sudah disepakati bersama agar PNS di Pinrang netral dalam pemilihan," kata mantan Wakil Aslam Pantonangi, Andi Kaharuddin.
Andi Kaharuddin, bersama empat calon lainnya menegaskan bahwa, ketidak netralan PNS di Kabupaten Pinrang, sudah pada tahap yang akut. Mulai dari PNS, lurah, Kepala Desa, Camat, hingga kepala SKPD.
" Parah sekalimi. Sejak dari penentuan pasangan. Bayangkan, banyakmi guru guru dan PNS lainnya, yang dimutasi karena tidak mendukung pasangan tertentu. Banyak juga yang diintimidasi," kata Andi Kaharuddin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sultani. Menurut ketua Laskar Merah Putih tersebut, indikasi mobilisasi PNS di Pinrang, sudah kerap terlihat dalam beberapa agenda dan tahapan yang dilakukan KPU.
Uniknya, kelima pasangan calon mengelak, jika pertemuan tersebut dilakukan sebagai upaya, menyatukan kekuatan untuk menumbangkan pasangan incumben.
" Tidak. Kami punya perahu masing masing. Dan akan kami dayung dengan cara kami masing masing juga. Kami hanya fokus pada netralitas PNS. Dan harapannya, petugas terkait baik Panwaslu, KPU dan aparat memperhatikan hal ini," kata Sultani.