Senin, 25 Agustus 2025

Terkam Tiga Petugas di Lumajang, Macan Tutul Ditembak Mati

Kapolres Lumajang AKBP Singgamata menambahkan, penembakan terpaksa dilakukan karena telah melukai manusia

Editor: Yudie Thirzano
ANTARA FOTO/ Andreas Fitri Atmoko
DOKUMENTASI - Seekor macan tutul (panthera pardus) jantan berusia sekitar 5 tahun tangkapan warga dibius oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah wilayah I Surakarta saat proses evakuasi di Duplak, Tempur, Keling, Jepara, Jateng, Jumat (6/9/2013). Akibat beberapa habitat hewan mangsa di hutan lindung kawasan Gunung Muria yang mulai habis macan tutul tersebut turun ke perkampungan dan memangsa ternak milik warga. 

Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Sejumlah petugas diterjunkan ke lokasi macan tutul Jawa (Panthera Pardus) yang masuk ke rumah warga Dusun Sumber Desa Sentul Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang, Rabu (2/10/2013) pagi. Macan tutul alias Leopard yang diperkirakan dari kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu masuk ke  rumah Mulyono (45) warga setempat.

Petugas dari Polsek Sumbersuko, Polres Lumajang, TNBTS dan  dan BKSDA (Balai Konservasi Sumberdaya Alam) wilayah VI di Probolinggo langsung mendatangi lokasi.  Petugas memblokade gerak di macan tersebut. Lokasi di sekitar rumah Mulyono disterilkan dan dipasangi garis polisi. Tim penjinak satwa dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan juga diturunkan.

Sayangnya, sang hewan dilindungi itu malah mengamuk. Tiga orang menjadi korban amukan hewan berkulit tutul itu ketika hendak menembakkan tembakan bius.

Ketiga orang yang terluka adalah  drh Ivan dan Roni, anggota Tim Penjinak Satwa TSI II Prigen serta Aiptu Sholeh, personil Binmas
Polsek Tempeh Kabupaten Lumajang. Ketiganya menderita luka di sekitar wajah dan tangan sehingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara, Lumajang.

Karena menerkam petugas yang hendak melumpuhkannya, petugas dari Polres Lumajang yang dipimpin oleh Kapolres Lumajang AKBP Singgamata, melumpuhkan sang macan memakai senjata api. Apalagi petugas dari BKSDA mengijinkan karena telah melukai tiga orang.

"Pihak BKSDA mengijinkan karena sudah melukai tiga orang ketika akan dilumpuhkan memakai senjata bius," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Taman wilayah II TNBTS  di Kabupaten Lumajang Ahmad Susjotyop.

Kapolres Lumajang AKBP Singgamata menambahkan, penembakan memakai senjata api terpaksa dilakukan karena telah melukai manusia. "Dan
dikhawatirkan malah tidak terkendali, apalagi jumlah penduduk yang mau melihat makin banyak di lokasi," ujarnya.  

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan