Jumat, 5 September 2025

Akil Mochtar Ditangkap KPK

Ini Pengalaman Saipul Jamil Saat Bersaing dengan Keluarga Ratu Atut

Pedangdut Saipul Jamil mengungkapkan intimidasi yang dirasakannya saat maju menjadi calon Wakil Wali Kota Serang

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Gusti Sawabi
Warta Kota/Nur Ichsan
Saipul Jamil 
Tribunnews.com, JAKARTA - Pedangdut Saipul Jamil mengungkapkan intimidasi yang dirasakannya saat maju menjadi calon Wakil Walikota Serang pada pilkada kota Serang tahun 2008 lalu.
Kebetulan, lawan politiknya saat itu adalah Wali Kota Serang saat ini, Haerul Jaman, yang tak lain adalah adik tiri dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Saipul mengatakan dirinya mendapat banyak pengalaman saat maju dalam pilkada kota Serang. Menurutnya ia menemukan banyak kecurangan-kecurangan dan perlakuan intimidasi.
"Dari pilkada Serang kemarin, kebetulan lawan politik adiknya beliau (Ratu Atut). Saya dapat banyak pengalaman. Ternyata dunia politik gitu ya, banyak kecurangan. Semua orang rata-rata pengen menang. Tetapi alangkah indahnya pilkada itu dengan kejujuran, tak ada intimidasi, money politics, beli surat suara, atau ancaman terhadap warga," beber Saipul kepada Tribun, Kamis (10/10/2013).
Dikatakannya, karena pilkada tersebut dipenuhi kecurangan maka ia tak heran jika yang terpilih adalah orang yang menurutnya bukan mau memimpin masyarakat. Meski menemukan kecurangan, ia mengaku tak bisa berbuat banyak saat itu.
"Kecurangan disana itu misalnya Kepala Desa yang tidak sepaham diganti. Jangankan itu, (orang) KPU saja bisa diganti, bisa dibeli. Sudah bukan rahasia umum lagi disana. Sepertinya mereka sudah menyusun strategi dengan baik. Yang terpilih akhirnya yang seperti itu, orang yang bukan mau memimpin," katanya.
Mengenai intimidasi langsung yang dirasakannya, mantan suami pedangdut Dewi Perssik ini mengatakan mobilnya sempat dihancurkan. Namun Ipul, demikian sapaan akrabnya, enggan membeberkan siapa orang dibalik intimidasi tersebut.
"Saya pernah mendapat perlakuan kekerasan seperti mobil saya dihancurin. Kalau teror-teror enggak ada. Ya cukup tahu lah dunia politik. Cukup saya dan tim saya saja yang tahu (siapa yang menghancurkan mobilnya)," ujarnya.
Mengenai saudara-saudara Ratu Atut yang banyak menduduki jabatan strategis pemerintahan di wilayah Banten sehingga disebut dinasti politik, Saipul enggan mengomentarinya. Namun ia merasa prihatin dengan kasus yang berkembang saat ini hingga menyeret nama orang nomor satu di Banten tersebut.
"Kalau itu saya enggak berani komentar apa-apa. Yang pasti, apa yang kita lakukan itu yang kita taburkan. Kalau seandainya menabur keburukan, hasilnya juga buruk. Semoga kasus ini bisa diselesaikan dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto, mengatakan sejak Atut menjadi pelaksana tugas Gubernur Banten menggantikan Djoko Munandar yang terlibat kasus korupsi, pengokohan dinasti Atut dilakukan dengan menguasai sumber daya negara.
Dengan sumber daya tersebut, kata Gandung, Atut mulai melakukan represi di bidang ekonomi termasuk untuk membungkam media lokal. "Represi ekonomi dilakukan dengan cara mengguyur media lokal dengan iklan, yang kemudian mempengaruhi kebijakan redaksi. Redaksi tidak mampu lagi memberitakan apa yang ditulis wartawannya, namun (memberitakan) berita-berita yang sejalan kepentingannya dengan kepentingan penguasa," jelasnya.
Menurutnya karena redaksi media lokal tak menerbitkan berita yang mengkritisi Pemprov Banten dibawah rezim Ratu Atut, hal tersebut juga berimbas pada perekonomian wartawannya. 
"Wartawan yang profesinya tidak tetap dan tergantung dengan jumlah berita yang dia tuliskan, terpaksa tidak menulis lagi berita yang bertabrakan kepentingannya dengan kepentingan penguasa karena tidak diturunkan oleh redaksinya. Tentu ini berkorelasi dengan kesejahteraan wartawan," ucapnya.
"Secara kelembagaan, perusahaan pers diguyur fasilitas dan iklan dari pemerintah. Bahkan disediakan dana khusus untuk menyuarakan kepentingan-kepentingan pemerintah penguasa," tambahnya.
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan