Senin, 11 Agustus 2025

Elia Siram Soda Api ke Murid SD Hingga Tewas Lantaran Ingin Balas Dendam

Polisi bekuk Elia br Ginting alias EG (31), tersangka penyiram soda api yang menewaskan Amelia Sembiring (7).

zoom-inlihat foto Elia Siram Soda Api ke Murid SD Hingga Tewas Lantaran Ingin Balas Dendam
NET
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim gabungan Polresta Medan dan Polsek Patumbak membekuk Elia br Ginting alias EG (31), tersangka penyiram soda api yang menewaskan Amelia Sembiring (7).

Tersangka Elia, seorang ibu rumah tangga, yang tinggal tak jauh dari kediaman keluarga korban, Kompleks Pesona Graha, Jl Pertahanan, Dusun IV, Patumbak Dalam, Deliserdang, dibekuk di kawasan Pekanbaru, Riau, Jumat (1/11/2013).  Namun polisi masih memburu suami tersangka disebut-sebut bernama Erwin Sembiring (ES).

"Penyiraman soda api ini sebelumnya telah direncanakan pelaku. Dari hasil penyelidikan, motif pelaku karena unsur dendam," ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta paparan kasus ini, Minggu (3/11/2013).

Namun tersangka Elia tidak dihadirkan polisi dalam paparan tersebut. Nico mengatakan tersangka masih sakit dan dirawat di satu rumah sakit di Medan.
'
'Saat melakukan penyiraman, pelaku sempat terkena percikan soda api. Makanya saat ini Dia dirawat di rumah sakit," ujar Nico tanpa menjelaskan rumah sakit tempat tersangka dirawat.

Ia menyebut penyiraman soda api dipicu perselisihan ayah korban, Harmoko Sembiring dengan suami tersangka.

"Antara korban dan pelaku pernah terjadi perselisihan. Jadi pelaku dendam," kata Nico

Dalam menjalankan aksinya, Elisa dibantu seorang lelaki yang mengemudikan Avanza saat tersangka beraksi, Rabu (23/10/2013) petang. Namun Nico enggan menjelaskan lelaki yang mengendarai Avanza tersebut.

"Inisialnya belum bisa kita beritahu. Tapi yang jelas pelaku sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," ujar Nico.

Nico mengatakan pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa sarung tangan karet, baju pelaku dan ember. Tersangka pelaku dijerat Pasal 351 ayat (3) Jo 355 ayat (2) dan Pasal 356.

"Ancamannya itu 15 tahun penjara," katanya.

Ia mengatakan Polresta Medan tengah melakukan koordinasi kepada pihak Disperindag untuk memperketat pengawasan peredaran soda api.

"Karena membahayakan, kita juga sudah koordinasi ke Disperindag. Jadi setiap pembeli soda api akan dimintai KTP- nya," ungkap Nico.

Namun penyidik Polsekta Patumbak, R Hasibuan mengatakan tersangka dibantu sang suami, Erwin Sembiring.

"Inilah yang masih kita dalami. Yang jelas inisialnya ES. Dan masih kita kejar," kata Hasibuan didampingi Kapolsekta Patumbak AKP Andiko Wicaksono.

Ia mengakui penyiraman soda api yang akhirnya menewaskan murid kelas I SDN 101791 Patumbak itu akibat dendam tersangka pada ayah korban.

"Suami si pelaku (ES) sebelumnya memasukkan material ke perumahan yang dijaga oleh Harmoko Sembiring. Tapi terjadi cekcok, dan istri ES dendam," kata Hasibuan.

Seperti dilansir sebelumnya, Amelia tewas setelah terjatuh pada genangan soda api, yang disiram tersangka yang menggunakan  jubah dan cadar serba hitam. Ketika itu, korban mengikuti ayahnya yang mengejar pelaku. Ayah korban yang menjadi target penyiraman soda api selamat, tapi justeru putri tunggalnya yang jadi korban.

Tribun Medan (Tribunnews Network) berupaya mencari keberadaan tersangka Elia dirawat dengan mendatangi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut, Jl KH Wahid Hasyim, Medan, Minggu malam.

 ''Nama lengkapnya siapa Bang. Coba saya lihat dulu ya," kata staf rumah sakit bernama Ervina, yang tampak gugup saat disebutkan mencari keberadaan tersangka Elia.

Setelah menunggu beberapa saat, Ervina hanya berdiam diri di ruang IGD bersama sejumlah dokter jaga. Penasaran, Tribun kembali mendatangi Ervina dan menanyakan keberadaan Elia. Saat itu, Ervina kembali melirik sejumlah dokter jaga di ruang IGD sambil membuka buku catatan para pasien.

Karena terus didesak, perempuan berambut sebahu itu mengarahkan Tribun untuk mendatangi ruang inap tahanan kepolisian yang berada di pojok kanan sisi gedung rumah sakit.

"Tahanan ya Bang. Kalau tahanan, biasa dirawat di ujung sana. Coba abang langsung kesana. Di sana ada polisi yang jaga," kata  Ervina sembari menunjukkan ruang inap tahanan kepolisian.

Di depan ruang inap tahanan yang dibatasi oleh jerjak besi itu, Tribun menemui dua polisi yang melakukan penjagaan. Saat ditanya prihal keberadaan Elia, seorang polisi bertubuh tinggi tegap berpakaian kaos cokelat berlogo Polri semula tampak gugup.

"Ahh, mana ada itu. Kata siapa dia (Elia) dirawat di sini. Enggak ada, mana ada nama itu di sini," ujarnya. TRIBUN MEDAN CETAK

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan