Warga Malang Protes Pembangunan SPBU Shell
Rencana pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Shell di Jalan Seokarno-Hatta, Malang, diprotes warga.
Laporan Wartawan Surya Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Rencana pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Shell di Jalan Seokarno-Hatta, Malang, diprotes warga.
Warga RT 01 RW 14 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, menolak rencana pembangunan SPBU itu karena dianggap mengganggu lingkungan.
Warga mengirim surat ke Wali Kota Malang, M Anton, agar tidak meninjau lagi ijin pembangunan SPBU tersebut.
"Surat ke wali kota sudah dikirim 5 Desember lalu," kata Penasihat RW 14 Kelurahan Mojolangu, Andi Tamsil, Jumat (13/12/2013).
Ia mengatakan, pihak konsultan pembangunan SPBU Shell sudah tiga kali mendatangi warga untuk meminta ijin pembangunan SPBU.
Pembangunan SPBU Shell dilakukan oleh PT Petrolux Arya Mandala.
Sedangkan konsultan yang mewakili PT Petrolux dari Andromeda Galactica Surabaya.
"Mereka mulai datang ke warga sejak September lalu. Mereka minta ijin ke warga terkait rencana pembangunan SPBU tersebut," ujarnya.
Menurutnya, setelah menerima bukti ijin pembangunan SPBU, warga bersama tokoh masyarakat melakukan rapat. Dalam rapat itu diputuskan warga menolak rencana pembangunan SPBU tersebut.
Pertimbangannya, saat ini sudah ada SPBU Pertamina di lingkungan itu. Lokasi SPBU yang sudah ada berhimpitan dengan pemukiman warga.
Warga juga khawatir dengan pencemaran lingkungan dan polusi udara jika dibangun SPBU lagi.
Perwakilan Konsultan Andromeda Galactica, Hatta Edision, mengakui jika sedang mengajukan ijin pembangunan SPBU di lokasi tersebut.
Menurutnya, rencana pembangunan SPBU itu sudah mendapat ijin amdal lalu lintas dan UKL dan UPL. Sekarang, ia sedang mengurus ijin mendirikan bangunang (IMB).