Selasa, 30 September 2025

Keluarga Minta Lepaskan Ayam Saat pencarian Pendaki yang Tersesat

tiga hari pencarian korban pendaki gunung yang tersesat di Gunung Bawakaraeng, lingkungan Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa Sulawesi Selatan

zoom-inlihat foto Keluarga Minta Lepaskan Ayam Saat pencarian Pendaki yang Tersesat
NET
ILUSTRASI

TRIBUNEWS.COM, SUNGGUMINASA- Sudah tiga hari pencarian korban pendaki gunung yang tersesat di Gunung Bawakaraeng, lingkungan Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa Sulawesi Selatan, namun masih belum menemukan hasil.

Tim gabungan dari Basarnas, SAR UNM, SAR Unhas, Communication and Rescue (Core) Orarida, TNI, juga brimob Polda Sulselbar dan komunitas pecinta alam yang ikut turun hanya menemukan beberapa barang yang masih diduga milik korban.

"Iya ada ditemukan sarung, sendal, sepatu. Tapi dari keterangan keluarga, kalau itu bukan milik mereka. Hanya baju yang ditemukan kemarin diakui milik salah satu pendaki, Ikhsan," ujar salah seorang tim Tagana Gowa, Rahmat kepada tribun.

Barang-barang tersebut ditemukan diantara pos 4-5-6. Selain itu, menurut guide Bawakaraeng, Tata Rasyid dia juga sempat menemukan jejak kaki yang jaraknya agak jauh dari lokasi ditemukannya sendal. Juga bekas tumpukan kayu hidup yang diduga akan dibakar oleh pendaki.

"Tapi bagaimana mau dibakar musim hujan begini kasihan. Apalagi kalau mereka tidak bawa kompor," ujarnya saat dihubungi tribun.

Rencananya pencarian besar-besaran akan kembali dilakukan Senin (20/1/2014). Tim berharap proses pencarian berikutnya akan membuahkan hasil.

"Mudah-mudahan besok (hari ini) didapatmi. Saya hanya berdoa pada Allah, saya terima mereka selamat atau tidak," ujar Tata yang dianggap berpengalaman dengan pendaki hilang.

Dari perkiraan Tata, mereka mulai tersesat Senin (13/1/2014) malam. Saat itu pecinta alam dari Universitas 45 sempat bertemu dengan Ifan dkk. Dan diajak pulang dan menolak untuk ikut pulang.

Tersesatnya empat pelajar asal Kota Makassar ini menarik perhatian banyak orang. Terutama paranormal yang bisa membaca situasi.

Dari keterangan Tata, dua hari terakhir ini pihak keluarga sempat menyuruhnya untuk melepaskan ayam. "Ada empat ayam yang dilepas tapi mati semua sisa satu. Saya tidak tahu maksudnya apa. Saya hanya ikut apa yang diminta," katanya.

Kemungkinan-kemungkinan mistik pun bermunculan. Ada yang berpendapat disembunyikan oleh penjaga Bawakaraeng dan mereka melakukan hal yang tidak dibolehkan di tengah hutan Bawakaraeng.

"Ada orang pintar yang bilang kalau salah satu dari mereka sempat kencingi pohon, dan caci maki dan tendang itu pohon saat ada penjaganya. Mungkin itumi disembunyikan. Seperti mereka sebenarnya bisa lihat kita tapi kita yang tidak bisa lihat," tambah Tata.

Sementara itu, Kabag Humas Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi yang dimintai keterangan terkait tim mengatakan untuk saat ini mereka sudah menurunkan tim brimob dan SAR. "Belum ada untuk mengerahkan anjing pelacak. Baru tim brimob dan SAR yang kami kirimkan," paparnya.(Won)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan