Dua Siswa SMA di Semarang Ciptakan Aplikasi Smartphone untuk Tunanetra
Wajah Fadhil Imam Kurnia (16) dan Dzaky Zakiyal Fawwaz (16), siswa kelas 11 SMAN 3 Semarang tampak riang.
Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul Arief
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wajah Fadhil Imam Kurnia (16) dan Dzaky Zakiyal Fawwaz (16), siswa kelas 11 SMAN 3 Semarang tampak riang.
Kedua siswa tersebut, baru-baru ini memboyong medali emas di ajang Indonesian Science Project Olimpiade (ISPO) 2014.
"Kami bangga dan senang bisa membawa pulang medali emas ini," ungkap mereka saat ditemui Tribun Jateng, Senin (24/2/2014).
Kedua siswa ini, menciptakan aplikasi smartphone khusus untuk tunanetra. Aplikasi ini, ditetapkan sebagai penelitian terbaik ISPO 2014 untuk kategori komputer.
Fadhil mengungkapkan, untuk bisa lolos ke babak final di ajang tersebut, dia harus bersaing dengan 1.022 tim. Menurutnya, dari jumlah yang banyak itu yang masuk final hanya 160.
"Para finalis melakukan presentasi di Jakarta pada 18-20 Februari lalu," kata pria kelahiran Tulungagung, 25 September 1997 ini.
Menurut Fadhil, ide penemuan ini berawal dari banyak tunanetra yang susah bersosialisasi. Suatu ketika dia pernah mengunjungi komunitas sahabat mata.
Dari situ dia tahu, ternyata penyandang tunanetra sebenarnya ingin berkomunikasi dengan orang banyak. "Ya, tapi mereka malu. Akhirnya menutup diri," ungkapnya.
Untuk itu, Fadhil bersama Dzaky menciptakan aplikasi smartphone tersebut. Melalui smartphone itu, kata Fadhil, para tunanetra bisa melakukan komunikasi melalui telepon, sms dan media sosial.