Perayaan Nyepi
Turis Diajarkan Membuat Canang dan Paku Pipit
Sebuah hotel di kawasan Kuta Bali mengajak para tamunya untuk ikut berpartisipasi membuat canang dan paku pipit.
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan wartawan Tribun Bali, Eviera Paramita Sandi
TRIBUNNEWS.COM. DENPASAR - Selama Nyepi, turis yang menginap di hotel tidak dibiarkan diam di dalam kamar. Sebuah hotel di kawasan Kuta Bali mengajak para tamunya untuk ikut berpartisipasi membuat canang dan paku pipit.
Seorang turis asal Kuala Lumpur, Nabila Hayati terlihat sibuk memasukkan bunga ke dalam wadah dari daun pisang dan janur yang dirangkai. Wajahnya tampak ceria dan kelopak matanya melebar ketika ia berhasil menata canangnya sesuai arahan instruktur.
"Saya merasa senang sekali karena di Kuala Lumpur saya tidak bisa melakukan hal ini," ujarnya saat ditemui Tribun Bali di sela-sela aktivitasnya membuat canang.
Ia mengatakan bahwa bagian tersulit adalah membuat paku pipit karena lupa cara melipat dan mengguntingnya.Turis yang berencana menghabiskan waktu selama lima hari di Bali ini mengaku senang karena datang saat perayaan Nyepi.
Awalnya ia tidak tahu tentang perayaan Nyepi di Bali. Namun ketika ia melihat di internet tentang aktivitas yang ditawarkan hotel saat Nyepi ia menjadi tertarik dan langsung memesan kamar.
"Saya memang sengaja datang saat Nyepi. Saya lihat di Internet ada hotel yang menawarkan aktifitas. Jadi tidak boring di sini," ujarnya.
Sementara itu General Manager Istana Rama Hotel Kuta, Andi Ananto mengatakan bahwa kegiatan ini memang dimaksudkan untuk menjamin tamu-tamu hotel khususnya wisatawan untuk membawa sesuatu yang bernilai budaya ketika pulang ke negaranya nanti.
"Kegiatan ini dimanfaatkan untuk memebagi filosofi kepada wisatawan tentang apa dan bagaimana membuat canang itu. Selain itu, di hari Nyepi ini semua kegiatan budaya dijadikan satu untuk mengkomunikasikan aktifitas budaya yang ada di Bali," katanya.
Agung Ananto juga mengatakan saat perayaan Nyepi. Hunian meningkat 87% dari sebelumnya 84% pada hari biasa. Di hari biasa tamu hotel yang datang mencapai 240 orang sedangkan pada saat Nyepi tamu yang datang dan menginap bisa mencapai 300 orang.
"Tidak ada kenaikan harga saat Nyepi, harga tetap sama," imbuhnya. Ia mengatakan bahwa tamu hotel didominasi oleh wisatawan asal Cina, Malaysia dan Australia. Sedangkan untuk tamu dalam megeri didominasi oleh corporate. (VIR)