Jalur Mandiri UB Tak Masuk UKT
“Yang membuat kami keberatan SPFP itu harus dibayar di awal,” lanjut warga asal Surabaya ini.

TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Para peserta ujian Seleksi Progam Minat dan Kemampuan (SPMK) atau jalur mandiri Universitas Brawijaya (UB) cemas dengan kabar kenaikan nominal sumbangan pengembangan fasilitas pendidikan (SPFP).
Mereka khawatir tak bisa membayar seandainya lolos seleksi.
Salah satunya diungkapkan oleh Bambang (45), orang tua peserta ujian SPMK yang ditemui SURYA(Tribunnews.com Network), Selasa (22/07/2014) siang.
Bambang, yang kala itu menghantarkan anaknya mengikuti ujian untuk jurusan Pendidikan Dokter Gigi mengatakan nominal SPFP bisa turun, atau paling tidak sama seperti tahun lalu.
Sekedar diketahui saja, SPFP termahal di Jurusan Pendidikan Dokter Gigi mencapai Rp 147,5 juta.
Selain harus membayar SPFP, mereka juga masih diwajibkan membayar Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) sebesar Rp 4,5 juta, Dana Bantuan Praktikum (DBP) Rp 3,75, dan biaya Bandwith Rp 75.000.
“Yang membuat kami keberatan SPFP itu harus dibayar di awal,” lanjut warga asal Surabaya ini.
Kendati demikian, Bambang memilih tidak mempermasalahkan hal tersebut terlebih dulu, karena pengumuman terkait biaya di Jalur Mandiri belum disampaikan.
Ia meminta anaknya agar konsentrasi dalam mengerjakan soal supaya lulus ujian.
“Kalau ternyata memang lebih mahal dari tahun lalu, kami memilih mundur,” katanya.
Sementara itu, Rektor UB, Prof Dr Ir M Bisri Ms mengaku belum bisa membayar nominal biaya kuliah di UB yang terbaru, sebab masih dalam proses penentuan di tiap fakultas.
“Sekarang masih dihitung di tingkatan fakultas,” ungkapnya.
Mantan Dekan Fakultas Teknik UB ini menambahkan besaran jalur mandiri UB di tiap fakultas pasti berbeda, tergantung kebutuhan dari masing-masing fakultas.
Kendati demikian, Bisri belum bisa memastikan apakah biayanya lebih besar dari 2013 atau 2014.
Dari sisi teknis pembayaran, menurut Bisri para mahasiswa yang nantinya diterima di jalur mandiri juga berbeda dengan mahasiswa yang masuk melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN), dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Para mahasiswa yang masuk lewat jalur mandiri, katanya tak akan masuk dalam Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka harus membayar dana pembangunan yang nominalnya lebih besar dari UKT.
Rinciannya adalah pembayaran SPFP, Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP), Dana Bantuan Praktikum (DBP), dan biaya Bandwith.
Seluruh sumbangan ini juga harus dibayarkan di muka, tak seperti sistem UKT yang bisa dicicil per semester.
Sekedar diketahui, UB menggelar ujian mandiri di dua tempat, yakni di kampus UB dan SMA Brawijaya Smart School.
Kedua lokasi ujian ini berlokasi di Jalan Veteran.
Ujian mandiri UB dilaksanakan selama sehari, mulai pukul 09.00 hingga 12.00.
Materi ujian ini meliputi tes potensi akademik, tes kemampuan dasar, dan tes jurusan yang mereka pilih, yakni Sosial Hukum atau Sains dan Teknologi.
Ujian tersebut diikuti oleh 11.909 peserta, dengan jurusan yang paling diminati adalah kedokteran dengan jumlah peserta 4.726 orang, Ilmu sosial dan politik (2.905 peserta), dan terakhir adalah Jurusan ekonomi (2.738 peserta).