Kisah Ibu-ibu Laporkan Suaminya yang Berjudi
Mereka termasuk para istri yang suaminya melakukan perjudian kemudian melaporkan ke kepolisian Kulonprogo.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Masyarakat Dusun Dukuh Karangsari Pengasih Kulonprogo, resah dengan aktivitas perjudian di lingkungannya. Mereka termasuk para istri yang suaminya melakukan perjudian kemudian melaporkan ke kepolisian Kulonprogo.
Aparat kepolisian Resort (Polres) Kulonprogo yang menanggapi laporan tersebut, lalu bergerak melakukan operasi.
Senin (1/9/2014) lalu, ditangkap lima warga desa setempat yang sedang berjudi di sebuah kandang kambing milik Joko Supriatno (55).
Kepala Unit 3 Satuan Reserse Polres Kulonprogo Inspektur dua Munarso mengakui, penangkapan kelima orang tersangka perjudian berawal dari laporan warga dan di antaranya istri tersangka. Warga melaporkan aktivitas tersebut karena sudah resah dengan kegiatan para tersangka setiap malam.
"Warga tidak ingin desanya dijadikan arena perjudian kemudian melaporkan ke kepolisian. Kami melakukan penangkapan para tersangka, tidak lepas dari peran masyarakat," kata Munarso kepada wartawan di Markas Polres Kulonprogo, Jumat (5/9/2014).
Para tersangka masing-masing Joko Supriatno (55), Suwarji (41), Mugirin (39), Suharyanto (51) dan Latimin (45), kelimanya merupakan warga Dusun Dukuh Karangsaei Pengasih, memainkan permainan ceki dengan menggunakan kartu Cina.
Masing-masing orang bertaruh Rp 5 ribu sekali putaran dan membawa modal uang antara Rp 50 ribu sampai dengan Rp 150 ribu.
Tersangka Mugirin saat diwawancarai mengaku, baru pertama kali bermain kartu ceki bersama empat rekannya yang lain. Ia membawa uang Rp 100 ribu dan sisa Rp 90 ribu ketika digerebek polisi.
"Saya lupa baru main yang kedua atau ketiga, saat polisi datang. Baru sekali ini bermain ceki," tuturnya.
Senada tersangka lain Suharyanto juga mengaku baru kali pertama bermain judi ceki, membawa modal Rp 150 ribu. Dia mengaku saat digerebek polisi, sudah kalah Rp 40 ribu.
Pria yang mengaku berprofesi sebagai sopir itu menyatakan, tidak ada seorang pun dari mereka berlima yang menjadi inisiator mengajak berjudi. Kebetulan satu di antara kelima orang itu yang membawa kartu cina dan kemudian menggelar judi ceki, mengusir kantuk.
"Saat saya ikut bermain, sudah ada tiga orang lainnya yang berjudi. Ada tujuh orang di situ tapi dua orang lainnya hanya menonton," jelasnya. (Tribunjogja.com)