Minggu, 7 September 2025

Mau Nginap Mas? Short Time, Apa Long Time?

Saat ditanya apakah ada penggerebekan oleh Sat Pol PP Tabanan ke penginapan tersebut, awalnya Maxsi membantah.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Dua orang remaja yang masih berstatus pelajar SMK sedang dimintai keterangan oleh Pol PP Tabanan di Penginapan R, Marga, Tabanan, Jumat (17/4/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Tabanan tidak menyangka akan menemukan empat pasangan bukan suami istri menyewa kamar penginapan di wilayah Marga, Tabanan, Jumat (17/4/2015) siang.

Lebih mengejutkan lagi, satu pasang di antara keempat pasangan yang dipergoki di dalam kamar tersebut adalah siswa dan siswi di sebuah SMK di Tabanan.

"Iya, dari empat yang kami pergoki, satu pasang masih berstatus anak sekolah di sebuah SMK di Tabanan kelas sembilan," terang Kepala Satuan Pol PP Tabanan I Wayan Sarba kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network) di kantornya, Jumat (17/4/2015).

Pasangan siswa SMK ini dipergoki di Penginapan “R”. Saat penggerebekan tersebut, penghuni kamar baru membuka pintu setelah cukup lama digedor-gedor oleh petugas.

Penginapan “R” sepertinya sudah identik sebagai tempat mesum.

Buktinya, saat Tribun Bali mengunjungi penginapan “R” tersebut, warga sekitar langsung mengira akan mengajak kencan seorang wanita.

"Mau ngajak cewek ya?" tanyanya.

Sesampainya di penginapan “R” tersebut, tidak tergambar seperti sebuah penginapan yang dikelola secara profesional.

Saat tiba di sana ada seorang pria yang menanyakan ingin menginap berapa lama.

"Mau nginap mas? Short time, apa long time?" ujar pria yang mengaku namanya Maxsi tersebut.

Saat ditanya apakah ada penggerebekan oleh Sat Pol PP Tabanan ke penginapan tersebut, awalnya Maxsi membantah. Tapi setelahnya, ia mengaku jika ada pemeriksaan dari pihak Sat Pol PP.

"Tadi siang ada yang ke sini, jumlahnya delapan orang," paparnya.

Ketika dimintai keterangan terkait dengan sepasang remaja yang menginap di kamar nomor tiga di penginapan tersebut yang merupakan siswa SMK, Maxsi mengatakan tidak tahu.

"Saya tidak tahu, yang nginap sini biasanya langsung masuk aja setelah bayar," jelasnya.

Adapun tarif untuk short time di kamar tanpa AC Rp 50 ribu pertiga jam, long time dari pagi hingga sore Rp 100 ribu.

Di kamar hanya ada fasilitas televisi dan kipas angin.

"Jika dibilang anak sekolah yang nginap sini saya kurang jelas, karena cukup banyak yang masuk dan keluar," ucapnya.

Dari pengamatan di lokasi, ada enam motor yang terparkir di depan kamar yang menyerupai kos-kosan tersebut mulai dari nomor enam hingga nomor sembilan.

Motor-motor tersebut adalah milik para tamu.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan