Lebaran 2015
H Zaini Ilyas Butuh 4 Hari Bagikan Zakat Rp 1 Miliar
Ia mengaku sudah membuktikan, dengan tradisi zakatnya itu, usaha dan pendapatannya menjadi sangat lancar.
Sedang bagi-bagi di Surabaya dilakukan karena ia merasa dibesarkan di tengah-tengah warga Kota Pahlawan.
Soal jumlah uang yang dikeluarkan, Zaini tidak mau menyebut angka pasti. Tapi, ia tidak menampik ketika ditanya kisaran angka Rp 1 miliar.
Kenapa tidak disalurkan lewat lembaga atau badan zakat? “Saya lebih lega bisa bertatap muka langsung dengan para penerima,” katanya.
Dengan bertatap langsung, ia merasa bisa memastikan, para penerima itu adalah orang-orang tidak mampu yang berada di sekitarnya.
“Kalau lewat badan amal zakat, saya tidak tahu apakah tetangga dan orang-orang dekat ikut menerima,” tutunya.
Selain itu, kata Zaini, dengan menangani sendiri pembagian zakat itu, ia bisa melatih keluarganya untuk terbiasa memberi.
“Saya ingin memberi contoh dan membiasakan jiwa berderma pada anak-anak keluarga saya. Semua mereka sadar betul, harta ini sebatas titipan saja. Nilai yang kami bagikan memang tidak seberapa, tapi semoga bisa membantu,” paparnya.
Zaini meyakini, zakat yang dikeluarkan tidak akan membuat hartanya berkurang.
Sebaliknya, ia mengaku sudah membuktikan, dengan tradisi zakatnya itu, usaha dan pendapatannya menjadi sangat lancar.
Saat pembagian di rumahnya, 5.000 amplop berisi Rp 50.000-an itu habis hanya dalam waktu sekitar tiga jam.
Jumlah penerima zakat di rumahnya itu, menurutnya lebih sedikit dibanding tahun 2014.
Saat itu yang datang hingga 7.000 orang. Malah pada 2012, jumlahnya pernah mencapai 10.000 orang.
“Yang datang ke rumah ini berkurang, karena datanya memang sudah kami tertibkan,” ungkapnya. (Benni Indo)