Daging Sapi Langka
Daging Sapi di Madiun Melonjak Jadi Rp 110.000 Per Kilogram, Daging Ayam Kembali Stabil
Gonjang ganjing menurunnya stok daging sapi di pasar dikeluhkan para pedagang dan konsumen di wilayah Kabupaten Madiun.
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Gonjang ganjing menurunnya stok daging sapi di pasar dikeluhkan para pedagang dan konsumen di wilayah Kabupaten Madiun.
Meski gelaja itu sudah menjadi isu nasional, tetapi hal itu juga terjadi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Madiun.
Salah satunya di Pasar Mejayan Baru, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Harga daging sapi di pasar ini mencapai Rp 110.000 per kilogram. Harga itu lebih mahal dibandingkan pada saat kenaikan Lebaran kemarin.
Padahal, harga daging ayam potong sudah mengalami penurunan dari Rp 56.000 per kilogram (saat lebaran) menjadi Rp 34.000 per kilogram.
"Kalau biasanya tertinggi hanya seharga Rp 100.000, mulai beberapa hari terakhir mencapai Rp 110.000 per kilogram," terang pedagang daging sapi di Pasar Mejayan Baru, Mbah Tumpi, Senin (10/08/2015).
Selain itu, perempuan berusia 65 tahun ini mengakui jika kenaikan harga daging sapi itu disebabkan minimnya stok daging sapi di pasaran.
Selama kenaikan harga itu, omzet penjualannya menurun drastis. Jika sebelumnya mampu menjual 25 kilogram daging per hari, kini hanya mampu menjual 10 kilogram per hari.
"Kalau harganya naik, jelas pembeli menurun drastis," imbuhnya.
Padahal, di los daging sapi di Pasar Mejayan Baru itu, kata Mbah Tumpi hanya ada 6 pedadang.
Akan tetapi sejak kenaikan harga itu hanya bertahan tiga orang. Sisannya 3 orang akan berjualan kalau ada pesanan.
"Pemicunya karena mencari sapi potong sulit di pasaran. Mendekati Idul Adha persediaan sapi potong di pasaran makin menipis," paparnya.
Sedangkan harga daging ayam potong kata, Ny Harjono yang berjualan di Pasar Mejayan Baru ini sudah mulai normal. Yakni Rp 34.000 per kilogram dari sebelumnya saat lebaran mencapai Rp 60.000 per kilogram.
"Meski turun harga itu masih dianggap tinggi oleh konsumen," tegasnya.
Pihaknya khawatir, jika kondisi ini dibiarkan akan membuat para pedagang daging sapi dan daging ayam akan mengalami kebangkrutan.
"Karena pengunjung pasar di sini (Mejayan) masih sepi pengunjung sejak dioperasikan dua tahun lalu," pungkasnya.