Ridwan Kamil Berharap Stadion Gelora Bandung Lautan Api Jadi Tempat Pembukaan PON XIX
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berharap Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bisa menjadi tempat pembukaan PON XIX 2016.
Penulis:
Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, berharap Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bisa menjadi tempat pembukaan PON XIX 2016.
Hal itu menyusul keluarnya hasil uji layak dari Kementerian Pekerjaan Umum dan dukungan Menteri Pemuda Olah Raga, Imam Nahwari.
"Tinggal dari kepolisian saja memberikan lampu hijau. Mudah-mudahan di tahun ini ada kepastian sehingga tahun depan bisa jadi tempat pembukaan PON," kata pria yang akrab disapa Emil di Jalan Babakan Surabaya, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/11/2015).
Kendati begitu, Emil mengikuti apa saja keputusan yang terbaik mengenai pembukaan PON. Pemerintah Kota Bandung sudah menerima hasil uji kelayakan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum.
Ia yakin harapan Stadion GBLA menjadi tempat pembukaan PON cukup besar termasuk venue sepak bola.
"Semua upaya sudah kami sampaikan tapi untuk venue bola itu keputusan pusat. Tinggal berdoa saja dan mudah-mudahan doa warga Bandung bisa dikabulkan," ujar Emil.
Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, mendukung penuh pemakaian Stadion GBLA sebagai tempat pembukaan PON ke-XIX. Hal itu menyusul adanya pernyataan stadion bernilai sekitar Rp 500 miliar itu aman dan layak dipakai.
"Kami sangat menginginkan pembukaan PON di Stadion GBLA," ujar Imam kepada wartawan di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/11/2015).
Mengenai proses hukum yang tengah dilakukan Bareskrim Mabes Polri, Imam menyebut, hal tersebut harus tetap berjalan.
Ia yakin penggunaan Stadion GBLA sebagai tempat pembukaan PON tidak akan mengganggu proses penyidikan yang sudah berjalan selama ini.
"Stadion itu kan baru dan perlu disyukuri," kata Imam.
Meski sudah ada pernyataan layak, Imam tetap meminta Pemerintah Kota Bandung atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengkajian ulang mengenai jaminan keamanan stadion tersebut.
Menyusul Komjen Pol Budi Waseso, ketika menjabat sebagai Kabareskrim, sempat menyebut stadion itu sempat disebut tidak layak pakai lantaran retakan di sejumlah titik semakin membesar.
"Sebelum kick off (pembukaan) harus ada kajian ulang lagi," kata Imam.
Sebelumnya Budi Waseso, mendatangi stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk yang kedua kalinya, Rabu 29 Juli 2015.
Kedatangan sebagai Kabareskrim Mabes Polri itu untuk melihat kondisi stadion terkini sekaligus mendapatkan penjelasan mengenai hasil pengecekan yang dilakukan tim ahli kontruksi.
Pria yang akrab disapa Buwas itu langsung mengindikasikan Stadion GBLA tidak layak pakai sebelum mendapatkan penjelasan dari tim ahli.
Pasalnya ia menilai retakan dan kondisi stadion bernilai ratusan miliar itu semakin parah ketimbang kunjungannya yang pertama.
Namun pada pertengahan Oktober 2015, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengaku sudah menerima surat dari Kementerian Pekerjaan Umum terkait dengan kondisi Stadion GBLA yang dinyatakan aman dan layak digunakan.
Pria yang disapa Aher itu belum bisa menentukan apakah hal tersebut bisa membuat pelaksanaan pembukaan dan penutupan PON bisa dilakukan di stadion GBLA.
Sejauh ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjuk Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat pembukaan PON. (cis)