Pembangunan di Wilayah Kepulauan Riau Masih Jauh Tertinggal Dibandingkan Negara Tetangga
DPD RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi Sinkronisasi Aspirasi Daerah (Rakor SAD) di Hotel Aston, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - DPD RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi Sinkronisasi Aspirasi Daerah (Rakor SAD) di Hotel Aston, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (22/12/2015).
Rapat dengan tema "Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Untuk Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan" ini bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPD RI, Prof Dr Farouk Muhammad beserta anggota DPD RI Provinsi Kepulauan Riau Djasermen Purba SH, Drs H Hardi Selamat Hood, Haripinto Tanuwidjaja, Ir Mohammad Nabil Msi, Penjabat Gubernur Kepulauan Riau Ir Agung Mulyana S M.Sc, Sekretaris Ditjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti Dr Ir Agus Indarjo MPh, Direktur PT Charta Putra Indonesia Jaya Wahono, Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, Prof Dr Syafsir Akhlus M Sc beserta pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Farouk Muhammad menyayangkan pembangunan di wilayah Kepri yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga.
"Pembangunan di wilayah Kepulauan Riau masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga. Walaupun pemerintah sejak dulu telah mengupayakan pembangunan daerah Kepri seperti pembentukan Badan Otorita Batam, namun hal ini belum lah cukup mengingat masih banyak sektor yang harus dibenahi di Kepulauan Riau ini," ujarnya.
Farouk Muhammad juga mengemukakan pentingnya peningkatan sumber daya manusia guna mendorong pembangunan daerah dan menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Selain membutuhkan pembangunan infrastruktur yang masif, Kepri juga memerlukan pembangunan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing tinggi. Hal ini sangat diperlukan bukan saja demi pembangunan di Kepri namun juga untuk mampu bersaing dengan seluruh negara di ASEAN dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan. Tanpa sumber daya manusia yang handal dan berkemampuan tinggi, maka harapan kita untuk mampu bersaing tidak akan tercapai," ucap Senator NTB tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dr Ir Agus Indarjo M Phd selaku Sekretaris Ditjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan kemenristek dikti yang menekankan pentingnya pendidikan tinggi dalam peningkatan kualitas SDM.
"Pendidikan yang tinggi merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul sehingga dapat mendorong pembangunan didaerah."
Sementara itu Senator Kepulauan Riau, Haripinto Tanuwidjadja menyampaikan perlunya beasiswa bagi masyarakat Kepulauan Riau terkait dengan masih rendahnya tingkat lulusan perguruan tinggi di Kepulauan Riau.
"Lulusan perguruan tinggi di Kepulauan Riau hanya sebesar 30 persen. Untuk itu guna memberikan kemudahan bagi masyarakat Kepri diharapkan pemerintah dapat memberikan beasiswa terutama bagi warga yang kurang mampu dengan metode soft loan dari pemerintah. Sehingga adanya pemerataan dalam bidang pendidikan bagi masyarakat," ujarnya.
Selain persoalan mengenai SDM, hal lain yang juga dibahas dalam rakor SAD ini yaitu mengenai kelangkaan sumber energi seperti listrik dan batu bara yang belakangan ini terjadi.
"Kelangkaan sumber energi seperti pasokan listrik dan batubara di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus. Dibandingkan dengan negara lain, tingkat sumber energi di Indonesia masih jauh dari cukup," kata Jaya Wahono, Direktur PT Charta Putra Indonesia.