130 Marinir Selesaikan Tugas Pengamanan di Perbatasan Nunukan
Kapal produk buatan Indonesia ini memuat 130 marinir yang telah melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan Nunukan selama sembilan bulan.
Editor:
Dewi Agustina
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Ahmad Sidik
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - KRI Teluk Bintuni 520 bersandar di Balikpapan, Rabu (6/1/2015). Kapal produk buatan Indonesia ini memuat 130 marinir yang telah melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan Nunukan selama sembilan bulan.
Dansatgas Marinir Ambalat 19 Kapten Iskandar Muda Tanjung mengatakan, pihaknya sudah menjalankan tugas pengamanan perbatasan sejak Maret 2015. Hari ini saatnya dia dan marinir kembali kepada keluarga masing-masing.
"Kami selama sembilan bulan menjalankan tugas pokok. Selain menjaga daerah perbatasan, pembelajaran bela negara juga kami terapkan kepada anggota baru," ungkap Iskandar Muda.
Kapal Teluk Bintuni 520 berangkat dari Ambalat sejak 4 Januari 2016. Selanjutnya kapal akan berlayar menuju Surabaya, Jumat (8/1/2016) mengantar personel ke satuan masing-masing.
Selama dua hari open ship akan dilakukan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang kapal dan satgas pengamanan perbatasan di laut.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Balikpapan Kolonel Laut (P) Arief Budiman mengatakan pengamanan di daerah perbatasan tidak hanya berpangku pada pengamanan darat.
Pengamanan laut juga menjadi unsur penting dalam menjaga keamanan perbatasan di wilayah Kalimantan Timur.
"Dua pertiga dari wilayah Indonesia berupa perairan. Sudah semestinya pengamanan di perbatasan lebih ditingkatkan," ungkap Arief.
Beberapa tank akan didatangkan untuk meningkatkan pengamanan di perbatasan. Selain itu di Balikpapan saat ini juga sedang dilakukan pembangunan pelabuhan angkatan laut.
"Alutsista Leopard buatan Indonesia sedang dicoba, nanti akan didatangkan dua tank untuk menambah pengamanan di laut. Personel dan fasilitas lainnya juga sedang proses penambahan," ujar Arief.
