Suratman Pingsan Tahu Putrinya Tewas Terseret Banjir Bandang Air Terjun Sibolangit
Suratman pingsan mendengar putri semata wayangnya, Gustinaris Dyah Pratiwi, meninggal dalam banjir bandang di air terjun Dua Warna Sibolangit.
Penulis:
Array Anarcho
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Suratman pingsan mendengar putri semata wayangnya, Gustinaris Dyah Pratiwi, meninggal dalam banjir bandang di air terjun Dua Warna Sibolangit.
"Sudah meninggal dia, bagaimana ini," teriak Suratman sambil memeluk erat seorang kerabatnya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Medan, Senin (16/5/2016) sore.
Tak kuasa mendengar kabar itu, Suratman yang mengenakan kaus hijau langsung rubuh dan membuat pihak kaget.
"Angkat dulu ke atas bed ini pak. Bawa saja ke ruang IGD," kata sejumlah perawat sembari mengangkat tubuh warga Jalan Pasar V, Padang Bulan itu.
Menurut Siswanto, adik kandung Suratman, Gustinaris Dyah Pratiwi (17) pamit sejak Sabtu (14/5/2016). Saat itu Dyah pergi bersama teman lelakinya.
"Memang sempat pamit sama ayahnya. Katanya dia mau lihat air terjun," ungkap Siswanto.
Setelah pergi ke lokasi objek wisata tersebut, sehari kemudian mereka mendapat kabar buruk. Seorang rekan Dyah memberi kabar jika korban terseret banjir bandang.
"Kami pun dengar kabar jenazahnya lagi di jalan," kata dia singkat.
Pantauan Tribun Medan, belasan keluarga sudah berada di RS Bhayangkara Medan yang menunggu kepastian anggota keluarga mereka. Beberapa di antaranya menangis.