Pembangunan Bendungan Bener Dimulai 2017
Pemerintah akan memulai pembangunan Bendungan Bener yang berlokasi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, pada akhir 2017.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan memulai pembangunan Bendungan Bener yang berlokasi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, pada akhir 2017.
Padahal target awalnya groundbreaking dimulai 2018.
"Target tersebut lebih maju dari waktu yang dijadwalkan sebelumnya pada 2018," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tri Bayu Adji, Senin (19/9/2016).
Tri mengatakan program pembangunan Bendungan Bener di 2017 secara teknis akan disertifikasi. Karena hal tersebut sudah menjadi keputusan pemerintah.
Saat ini desain Bendungan Bener sudah selesai, namun pihaknya melakukan penambahan pengujian untuk geologinya.
"Sekarang desainnya sudah jadi tapi kami merasa kurang mantap di dalam geologinya jadi sekarang sedang dilakukan penambahan pengujian untuk geologi," kata Tri Bayu Adji.
Tri mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena dampak. Sampai saat ini masyarakat menyambut baik pembangunan bendungan Bener.
"Dibutuhkan lahan seluas 400 hektare dan itu kebanyakan milik masyarakat, sudah disosialisasikan dan masyarakat bisa menerima bahkan menanyakan kapan dibebaskan. Jadi secara prinsip pembebasan tidak ada kesulitan," kata Tri.
Total biaya konstruksi bendungan Bener mencapai Rp 1,2 triliun.
Bendungan Bener akan mempunyai manfaat mengairi lahan irigasi seluas 15.519 ha, dimana diharapkan jumlah panen dapat meningkat pada area irigasi eksisting seluas 13.579 ha disamping menambah daerah irigasi baru seluas 1.940 ha.
Selain itu juga dapat memasok air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1500 liter perdetik ke 10 kecamatan di Kabupaten Purworejo, 3 Kecamatan di Kabupaten Kebumen dan 2 Kecamatan di kabupaten Kulon Progo.
Bendungan tersebut juga mempunyai potensi memasok energi listrik sebesar 6 MW selain fungsi lainnya seperti perikanan, pariwisata dan konservasi DAS Bogowonto di bagian hulu.