Jembatan Gantung Putus, Peziarah Terjun Bebas ke Sungai Cisokan
Para peziarah dan murid sekolah terjun bebas ke Sungai Cisokan setelah jembatan gantung tua yang mereka lewati putus.
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
CIANJUR, TRIBUNJBAR.CO.ID - Sebanyak 28 orang warga Kampung Pajagan, Desa Salamnunggal, Cibeber, Cianjur, menjadi korban jembatan putus pada Senin (12/12/2016).
Mereka terjun bebas ke sungai Cisokan yang berada di bawah jembatan gantung tua itu yang berjarak 10 meter dari jembatan.
"Peristiwa terjadi pukul 14.20 WIB, tidak ada korban jiwa dan mereka semua telah dievakuasi dari sungai," ujar Humas dan Protokoler Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, kepada Tribun Jabar melalui telepon.
Joshua mengatakan, korban paling parah menderita patah tulang. Jembatan penghubung Desa Salamnunggal dan Desa Sukarama ini putus.
Endang, Kepala Desa Salamnunggal, menjelaskan korban-korban yang jatuh berjumlah 28 orang. Mereka adalah warga yang baru pulang berziarah dari pemakaman. Ada juga siswa SD dan SMP.
"Mereka berada di jembatan yang butut itu secara bersamaan. Alhasil, satu dari tali jembatan gantung itu putus dan membuat penyebrang berjatuhan ke sungai," ujar Endang.
Jembatan gantung beralas bambu yang lapuk itu adalah jalur favorit warga untuk mencapai Desa Sukarama, sebab hanya perlu waktu kurang dari 5 menit untuk menyeberang.
"Bebannya terlalu berat sehingga jembatan roboh," ujar Endang sambil menyebut perbaikan baru direncanakan pada 2017 sejak jembatan itu dibangun sepuluh tahun silam.