Senin, 6 Oktober 2025

Diksar Mapala UII

Jempol Kaki Kanan Ilham Hampir Copot, Asyam Dipukul Pakai Rotan dan Diinjak

Korban meninggal ketiga peserta Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ilham Nur Padmy diketahui mengalami luka fisik parah.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja
Ayah korban Ilham Nur Padmy, mahasiswa Fakultas Hukum UII (kemeja biru) mendapat ucapan belasungkawa dari rektor UII (batik biru). TRIBUN JOGJA 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Korban meninggal ketiga peserta Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ilham Nur Padmy diketahui mengalami luka fisik parah.

Pada acara bertajuk 'The Great Camping (TGC) Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII)' itu, Ilham mahasiswa asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mengalami kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh seniornya.

Ilham sempat datang ke Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan sebelum maut datang menjemputnya pada Senin (23/1/2017) sekitar pukul 23.20 WIB.

Menurut keterangan dari Kabag Humas dan Marketing RS Bethesda, Nur Sukawati, pasien tercatat datang pada Senin (23/1/2017).

Ketika itu, Ilham datang dalam keadaan sadar, hanya saja dia diketahui sempat jatuh pingsan saat berada di kos.

Baca: Satu Lagi Korban Diksar Mapala UNISI, Ilham Meninggal, Ada Luka di Tubuhnya

Tim medis Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, kemudian melakukan cek hingga ditemukan luka di tangan, kaki, dan jempol kaki kanan hampir copot.

Saat dalam penanganan intensif, Ilham mengalami buang air besar darah sekitar pukul 15.00 WIB. Kondisinya terus menurun hingga harus mendapat transfusi darah.

Berkas laporan Safii (58) terkait kematian putranya peserta Diksar Mapala UII ke Mapolda DIY, Selasa (24/1/2017).
Berkas laporan Safii (58) terkait kematian putranya peserta Diksar Mapala UII ke Mapolda DIY, Selasa (24/1/2017).

Ilham dirawat di ICU, dan akhirnya meninggal pada Senin (23/1/2017) pada pukul 23.20 WIB.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi terdekat dengan almarhum, Ilham sempat berada di indekos selama dua hari sebelum dibawa ke Rumah Sakit Bethesda.

Setelah disemayamkan di rumah duka Bethesda, jenazah Ilham akhirnya dikirim ke Forensik RSUP Dr Sardjito atas persetujuan ayahnya, Syafii.

Baca: Syafii Lapor Polda DIY Curiga Jasad Putranya Penuh Luka

Langkah itu, dilakukan untuk mendapat bukti penyidikan secara mendalam.

Dipukul Pakai Rotan
Kisah lain dari peserta diksar sebelum meninggal dunia, Syaits Asyam, mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) sempat bercerita mengenai apa yang dialaminya saat mengikuti The Great Camping di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, kepada ibunya, Sri Handayani.

"Hari Sabtu, saya mendapat kabar kalau Asyam masuk Rumah Sakit Bethesda itu jam 10.30 WIB. Saya langsung ke rumah sakit dan tiba sekitar pukul 11.30 WIB," ujar Sri saat ditemui di rumahnya di Jetis RT 13/RW 13, Caturharjo, Sleman, Senin (23/1/2017).

Sesampainya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Sri langsung menuju ke ruangan tempat putranya dirawat.

Dia pun kaget dengan kondisi putranya yang sulit bernafas serta kedua lengan dan punggungnya mengalami luka.

"Saya shock, kaget, melihat kondisi Asyam. Bernafas saja susah. Lalu saya dipertemukan dengan dokter dan menceritakan kondisi Asyam," ucapnya.

Baca: Jenazah Ilham Diautopsi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Dokter lantas menyarankan agar Sri mengajak putranya berbicara semampunya menceritakan apa yang dialami.

Dokter juga meminta agar apa yang disampaikan oleh Asyam dicatat.

Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal. Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.
Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal. Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.

"Dokternya bilang, ibu mumpung anaknya masih bisa ngomong semampunya dia tolong ditanya. Ambil kertas dan pena," kata Sri.

Saat itulah, Asyam menceritakan kepada ibunya bahwa punggungnya dipukul dengan menggunakan rotan dan diinjak.

Asyam juga mengeluhkan sakit pada bagian leher karena membawa air terlalu banyak. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved