Sabtu, 20 September 2025

Ini Inspirasi Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Sampah Penghasil Energi Listrik

Energi listrik yang dihasilkan itu pun bisa bermanfaat untuk menyalakan lampu, mengisi daya ponsel, dan lainnya

Tribun jabar/Teuku Guci
Ujang Koswara mendemontrasikan Hawuko, kompor berbahan bakar sampah penghasil energi listrik, di Jalan Gudang utara, Kota Bandung, Rabu (29/3/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hawuko, begitu Ujang Koswara (48), menamai kompor buatannya.

Hawuko yang merupakan akronim dari hawu (tungku) dan kompor.

Kompor itu berbahan bakar sampah yang tak hanya untuk memasak, tetapi juga menghasilkan energi listrik.

Energi listrik yang dihasilkan itu pun bisa bermanfaat untuk menyalakan lampu, mengisi daya ponsel, dan lainnya.

Hawuko disebut Ujang sebagai kompor mofifikasi "kompor sakti" yang telah dirpoduksinya sejak 2009.

Kompor sakti merupakan kompor berbahan bakar sampah yang pembakarannya menggunakan tenaga blower.

Kompor sakti itu telah dipakai warga di berbagai pelosok daerah di Indonesia.

Ujang menceritakan, kompor yang diciptakan itu berawal dari kisah kehidupan masa lalunya yang susah.

Keluarganya memanfaatkan hawu untuk memasak nasi, air, dan lauk untuk dimakan sehari-harinya.

Keluarganya mengandalkan hawu lantaran kesulitan membeli elpiji.

"Kemudian saya ada temen jualan blower (kipas angin kecil) harganya 7 ribuan. Karena iseng, tidak capai meniup tungku, saya pakai blower untuk menyalakan bara. Dari sini saya kemudian terinpirasi buat kompor sakti," kata Ujang.

Tak puas dengan kompor sakti, Ujang mencoba memodifikasinya hingga tercipta Hawuko sebulan yang lalu.

Hal itu dilakukannya setelah melihat istrinya menyetrika pakaiannya di rumah.

Ia berpikir jika energi panas bisa menjadi energi listrik jika energi listrik bisa menghasilkan energi panas.

"Jujur, saya teori bagaimana panas bisa menjadi listrik itu tidak tahu, cuman saya memanfaatkan google dan youtube untuk membuat alat pengkonversi panas menjadi listrik itu. Saya praktikan meski beberapa kali gagal hingga akhirnya jadi seperti sekarang," kata Ujang.

Ujang mengatakan, listrik yang dihasilkan Hawuko berasal dari panas bara api.

Dengan elemen khusus, panas bara api itu dikonversi menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan ke generator listrik.

"Dari generator itu ada socket untuk menghubungkan ke alat elektronik seperti ponsel, lampu, dan lainnya," kata Ujang.

Hawuko merupakan kompor yang sederhana, seperti kompor sakti, bahannya berasal kaleng cat bekas.

Hanya saja, kaleng cat itu dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa menjadi kompor penghasil energi.

Bahan bakar kompornya pun tak menggunakan energi fosil, melainkan cukup dengan sampah kering.

"Prinsipnya sama seperti tungku, cuman untuk menyalakan bara, Hawuko menggunakan blower kecil. Nah blower kecil ini menyala setelah energi panas berubah menjadi energi listrik," kata Ujang. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan