Sabtu, 23 Agustus 2025

Penjelasan Mbah Moen Soal Warga Beratribut FPI Hadiri Haul KH Zubair

Kehadiran sejumlah warga beratribut Front Pembela Islam di haul KH Zubair Dahlan di Sarang, Rembang, Jumat (9/6/2017), sempat heboh.

Editor: Y Gustaman
HO/HO
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz (kanan) bersama Sekjen Dimyati Natakusumah (kiri) berbincang dengan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair (tengah), dalam acara tasyakuran dan konsolidasi DPW-DPC PPP se-Jawa Tengah dan Jawa Timur di Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Senin (16/11/2015). Dalam acara ini sesepuh PPP yang biasa disapa Mbah Moen tersebut menyerukan rekonsiliasi total antara kubu Djan Faridz serta Romahurmuzy, sehingga kedua kubu tersebut bersatu kembali pasca putusan MA. TRIBUNNEWS/HO 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Iswidodo

TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Kehadiran sejumlah warga beratribut Front Pembela Islam di haul KH Zubair Dahlan di Sarang, Rembang, Jumat (9/6/2017), sempat heboh.

Kiai Zubair merupakah ayah KH Maimoen Zubair. Jadi heboh lantaran di media sosial sejumlah warga beratribut FPI ini kehadirannya ditolak dalam acara haul tersebut.

Kapolres Rembang, AKBP Sugiharto, meluruskan berita yang beredar. Ia membantah anggotanya melucuti artibut anggota FPI yang datang ke Rembang.

"Atribut yang dikenakan para anggota FPI yang datang ke Rembang kami minta untuk melepasnya, kemudian kami ganti dengan baju koko baru. Itu bukan melucuti, tapi kami mengganti. Cara menyampaikannya juga dengan bahasa humanis," ujar Sugiharto dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng pada Jumat (9/6/2017).

Muhammad Wahyudi selaku khodim diperintah langsung KH Maimoen Zubair atau Mba Moen untuk memberikan penjelasan terkait tersebut. Begini penjelasannya:

Peringatan Haul KH Zubair Dahlan (ayahanda KH Maimoen Zubair) di Sarang, Rembang, diisi serentetan acara di Maqbaroh Simpek. Dibuka dengan iftitah yang dipimpin oleh KH Muhammad Alim, kemudian dilanjutkan dengan bacaan surat Yasin oleh KH Ahmad Ainul Yaqin (dari) Tuban. Kemudian disusul dengan bacaan tahlil yang dipimpin oleh Habib Abu Bakar Assegaf dan ditutup dengan doa oleh KH Maimoen Zubair.

Selesai tahlil di maqbaroh, ribuan peziarah serentak ikut berbuka bersama di ndalem KH Maimoen Zubair.

Yang diharapkan datang dalam acara haul tiap pertengahan bulan Ramadan ini adalah santri dan alumni Pondok Pesantren Sarang, khususnya Pondok Pesantren Al-Anwar. Dan Mbah Maimoen tidak mengundang yang lainnya, tidak mengundang elemen dan ormas-ormas tertentu.

Mbah Moen tidak tahu menahu adanya orang-orang yang hadir mengentakan atribut ormas tertentu. Mbah Moen tidak tahu menahu tentang kehadiran mereka dengan mengatasnamakan organisasi.

Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Mbah Moen meminta FPI untuk tidak menggunakan atribut mereka. Silakan ikut ziarah di maqbaroh dengan mengenakan pakaian layaknya tamu-tamu yang lain.

Mbah Maimoen Zubair menegaskan tidak ada keterkaitan dengan FPI. Adapun berita yang beredar di medsos tentang dukungan adalah hak mereka.

Manhaj Mbah Moen adalah yang terpenting menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan empat pilar.

Hal ini adalah sesuatu yang patut dan harus dipertahankan serta diperjuangkan untuk menjadi pelajaran bagi umat Muslim.

Menjunjung tanah air adalah hal yang pasti sangat bermanfaat untuk agama Islam dan menuju kepada baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Seperti apa yang dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad SAW bahwa kesemuanya untuk kesemuanya, Rohmatan Lil 'Alamin.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan