Senin, 18 Agustus 2025

Helikopter Basarnas Jatuh

Heli Basarnas Jatuh Usai Tabrak Tebing Pegunungan Sindoro

Helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) jatuh usai menabrak tebing Pegunungan Sindoro Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Anggota gabungan mengevakuasi helikopter Basarnas HR 3602 yang jatuh di Bukit Muntung, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Minggu (2/7/2017). ISTIMEWA 

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) jatuh usai menabrak tebing Pegunungan Sindoro Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017).

Kepala Seksi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Temanggung, Gito Walngadi mengatakan helikopter yang jatuh hendak menuju ke kawasan Kawah Sileri, Dieng, Jawa Tengah guna melakukan evakuasi korban semburan lumpur dingin.

"Iya benar itu informasi sudah A1," ujar Gito.

Deputi Operasional Basarnas, Mayjen Heronimus Guru menjelaskan helikopter berangkat dari Gringsing yang merupakan lokasi siaga selama lebaran.

Sebab, Gringsing dinilai paling dekat dengan lokasi letusan di Kawah Sileri.

Adapun Kawah Sileri yang berada kawasan wisata pegunungan Dieng, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah meletus sekitar pukul 12.00 WIB.

Heronimus juga mengatakan kondisi helikopter layak terbang, termasuk pilot yang dalam kondisi baik sehingga heli ini yang dipilih untuk mengevakuasi korban letusan Dieng.

Lokasi jatuhnya helikopter tidak jauh dari Polsek Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Jam 17 tadi ada informasi dari masyarakat yang melihat heli warga oranye terjatuh di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto. Warga lalu menyampaikan ke Polsek Candiroto," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono.

Helikopter Basarnas yang jatuh kondisinya dikabarkan rusak parah. Sumber di Basarnas menyebut rusak di bagian depan.

Beberapa warga mengevakuasi penumpang helikopter Basarnas tersebut usai jatuh.

Helikopter Basarnas itu terbalik di atas rimbunan pohon dan rumput-rumputan. Bahkan bagian belakang helikopter sudah hancur.

Kanit Laka Lantas, Polres Temanggung, Ipda Supriyono mengatakan, saat itu kondisi diselimuti kabut tebal. Akibatnya helikopter tersebut jatuh tertabrak tebing.

"Kemungkinan begitu karena kondisi kabut tebal dan posisi heli di tebing," ujar Kanit Laka Lantas, Polres Temanggung, Ipda Supriyono.

Sementara itu data yang diperoleh dari sumber di Basarnas, heli tersebut mengangkut sembilan orang yang terdiri dari empat orang penumpang dan lima orang kru:

Berikut data penumpang yang berada di helikopter nahas tersebut:
1.Muhamad Afandi
2. Nyoto Purwanto
3. Budi Resti
4. Catur

Kru Heli
1 Kapt Laut (P) Haryanto
2. Kapt Laut (P) Li Solihin
3. Serka MPU Hari Marsono
4. Peltu LPU Budi Santoso
5. Kld Yoga Febrianto

Kemensos RI mengerahkan seluruh Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Temanggung untuk melakukan evakuasi terhadap Helikopter Basarnas mengalami kecelakaan di Temanggung, Jawa Tengah.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Adhy Karyono mengaku begitu mendengar dari radio komunikasi masyarakat langsung memerintahkan TAGANA kota Temanggung melakukan pencarian dan melakukan evakuasi korban heli tersebut.

Diduga ada 2 orang meninggal akibat kecelakaan yang terjadi pada pukul 16.00 WIB.

"Saya langsung instruksikan TAGANA setempat ke lokasi jatuhnya heli. Mereka bersama sama dengan TNI, Polri dan masyarakat melakukan pencarian dan melakukan evakuasi. Korban sementara 2 orang meninggal dunia, kondisi helikopter rusak parah," ujar Adhy.

Adhy mengatakan, kecelakaan yang terjadi di atas Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Gunung Butak yang berada di bagian Pegunungan Sindoro.

Namun, dia belum mendapatkan informasi secara detail berapa jumlah penumpang dalam heli tersebut.

Dia menambahkan, masyarakat diharapkan tidak mendekat lokasi karena masih ada bahan bakar heli yang bisa membahayakan.

Untuk itu, mereka harus menunggu kedatangan pihak berwajib.

"Masyarakat belum berani mendekat mengevakuasi korban, menunggu pihak yang berwenang," ucapnya.

Adhi mengatakan, BPBD Temanggung dan relawan juga sudah menuju ke lokasi kecelakaan.

"Tim BPBD Temanggung dan relawan sudah merapat ke TKP," ujarnya.

Stasiun Televisi NET memastikan bahwa salah satu reporternya tidak berada dalam pesawat helikopter Basarnas yang jatuh di Kabupaten Temanggung.

Noviar Jamaal Kepala Biro NET Jawa Tengah mengonfirmasikan terkait adanya informasi tentang musibah jatuhnya helikopter milik Basarnas Semarang.

"Kami dari NET Jawa Tengah turut berduka sedalam-dalamnya atas musibah tersebut," kata dia.

"Sementara terkait informasi bahwa Wartawan NET ikut menjadi korban, kami menginformasikan bahwa kabar tersebut tidak benar," kata Noviar.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengatakan, sekitar 100 personel gabungan telah dikerahkan untuk evakuasi korban helikopter Basarnas yang jatuh.

"Dari TNI sudah, Polri, dari Semarang, tim SAR Brimob juga berangkat, DVI juga berangkat ke sana. Ada 100 (personel) lah kemungkinan," ujar Condro.

Sempat Isi Bahan Bakar
Humas Badan SAR Nasional Annisa Noviantri mengatakan, sebelum berangkat ke Dieng helikopter tipe AS365N3+Dauphin sempat mengisi bahan bakar di Lanud Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

"Dari Gringsing, mereka ke Semarang dulu untuk mengisi bahan bakar. Mereka bertolak ke Dieng pukul 16.00 WIB," kata Annisa.

"Sekitar pukul 16.17 WIB, kami menangkap sinyal distress atau sinyal yang menunjukkan tanda bahaya. Tapi saat itu belum diketahui penyebab bahaya itu," imbuhnya.

Annisa menambahkan, tak berapa lama, pihaknya menerima laporan dari warga terkait jatuhnya helikopter tersebut.

"Jatuh di Bukit Muntung, Temanggung. Atau sekitar satu jam jalan kaki dari Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung," ujarnya. (rik/kps/wly)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan