Jumat, 22 Agustus 2025

Kisah Kakek Agus Hidup Terlantar di Atas Becak Hingga Jenazahnya Ditolak Keluarga

"Saat ditemui warga untuk persiapan pemakaman keluarga berkali-kali bilang, ga urus. Ga urus. Aku ga urus,"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA
Suasana kediaman keluarga jenasah Kakek Agus yang tewas di atas becak kawasan jalan Rangkah, Tambaksari Surabaya pada Senin (17/7/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hidup Muhammad Agus Hariono (51) terbilang sangat memilukan.

Pria yang sehari-hari hidup sebatang kara di atas becak kawasan Putro Agung Gang III Jalan Rangkah, Tambaksari Surabaya ini sering mendapat bantuan makanan dari warga.

Bahkan hingga dirinya tewas di atas becak, keluarganya pun diketahui tak mau mengurus jenazahnya.

Agus ialah anak pertama yang juga tinggal dengan ayah tirinya.

Usai ibunya meninggal, kehidupan Agus mulai terlantar, diusir keluarga dan tak diurus.

"Kata warga disini sempat diusir keluarga ayah tirinya setelah ibunya meninggal. Dulu tinggalnya ya di rumahnya yang ditempati sama almarhum ibu dan ayah tirinya itu," ujar Supriyadi (47) Ketua RT III Putro Agung, Rangkah, Tambaksari kepada TribunJatim.com, Senin (17/7/2017).

Saat TribunJatim.com mendatangi rumah almarhum di Jalan Putro Agung No 38, terlihat rumah berpagar hitam yang sedang ditinggal penghuninya.

Meski lampu pijar berwarna putih menyala di balik selambu berwarna merah muda menutupi ruang tamu, tak ada seorang pun yang menyambut wartawan TribunJatim.com.

Agus yang hidup serba kekurangan harus membawa baju-bajunya di bungkusan tas plastik di atas becak.

Tumpukan baju tak layak pakai itu diletakkan di belakang kursi becak bersama kardus dan botol minuman plastik.

Becak bercat warna biru itu pun terlihat mulai berkarat dengan bagian penyangga kanan yang sudah patah dan disambung kayu dan lilitan tali rafia kuning.

"Pas meninggal, baju-baju di dalam kresek ini numpuk. Sebagian kita pindah di kardus. Sepertinya beliau juga baru beli kain warna hitam dan biru dongker dibungkus kresek hitam. Insyallah kita sumbangkan jika ada yang mau," ujar Supriyadi.

Belum dipastikan apa sebenarnya penyebab meninggalnya kakek Agus.

Namun Supriyadi menduga almarhum meninggal karena sakit.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan