Sabtu, 4 Oktober 2025

Potret Kemiskinan di Medan, Mereka Makan Pakai Garam untuk Pengganti Lauk

Kehidupan mereka tak kunjung membaik meski sang anak bekerja sebagai TKI di Malaysia. Sebab, status anaknya di negeri jiran itu bermasalah.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kemiskinan masih mewarnai kota Medan, Sumatera Utara. Sebagian di antara warganya ternyata masih ada yang makan nasi disertai garam saja sebagai pengganti lauk.

Itu dialami oleh pasangan suami istri Edison Lumban Tobing (65) dan Herlina Silalahi (62). Mereka mukim di kawasan Jalan Gaperta, Gang Martabe Lingkungan V Rel, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia.

Saat dikunjungi anggota DPRD Sumuatera Utara Sutrisno Pangaribuan dan Ketua Yayasan Pemulung Sejahtera Medan Uba Pasaribu, Selasa (8/8/2017) malam, mereka mengeluhkan keadaannya.

Herlina mengatakan, sejak suaminya sakit dua tahun terakhir, ia harus mengambil alih posisi sebagai kepala rumah tangga.

Sebab, ia harus mencari uang sebagai pemulung untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Termasuk ketiga cucunya.

Penghasilan Herlina Rp 30 ribu per hari. Jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Penghematan dilakukan. Satu di antaranya makan nasi pakai garam. Kadang, ia mencari umbi-umbian di semak-semak pinggir jalan.

Tempat tinggal mereka jauh dari layak. Sebuah gubuh berndinding bambu dan berlantaikan tanah. Terkadang, kediamannya tergenang banjir.

Anak semata wayangnya, Marta Mida Lumban Tobing, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negeri jiran Malaysia. Suaminya tak diketahui rimbanya.

Mirisnya, Marta saat ini bermasalah dengan statusnya di Malaysia sehingga tak bisa membantu perekonomian keluarga.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved