Senin, 18 Agustus 2025

Cerita Mengharukan Iptu Sugeng, Polisi yang Gajinya Hilang, 11 Tahun Kemudian Uangnya Kembali

Cerita mengenai seorang guru di Bima dan polisi di Malang menjadi viral di media sosial.

Istimewa
Iptu Sugeng Iriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Cerita mengenai seorang guru di Bima dan polisi di Malang menjadi viral di media sosial.

Pada sebuah akun komunitas warga Malang di Facebook, kisah ini sanggup menyayat hati netizen yang membacanya.

Kisah ini adalah curahan hati Iptu Sugeng Iryanto, Kanit Resmob Polres Malang yang kehilangan gajinya pada Oktober 2006.

Baca: Polisi Tangkap Pelajar SMK yang Mau Tawuran, Dihukum Nyanyikan Lagu Hari Kemerdakaan

"Suatu hari di Bulan Oktober 2006, pagi-pagi saya ke Kantor untuk mengambil gaji saya. Kemudian, seperti biasa, saya melaksanakan tugas rutin sebagai penyelidikan di Polresta Malang. Selepas Ashar, saya melintas di Jl Polowijen, lalu menyempatkan salat di sebuah Masjid.
Setelah selesai salat, saya langsung melanjutkan jalan pulang. Di tengah jalan, baru saya menyadari, entah bagaimana slip gaji saya tertinggal di masjid tempat saya salat atau mungkin hilang saat perjalanan dari ke kantor ke Masjid.

Gaji itu sedianya untuk membayar tukang bangunan untuk merenovasi rumah saya yang pada bocor sana sini pada saat itu.
Antara putus asa dan gundah gulana, karena hanya gaji itu yang menjadi pegangan, saya putar balik berusaha mencari slip gaji tersebut kesana kemari termasuk kembali ke masjid tempat saya salat Ashar pada saat itu.

Namun nihil, saya kembali dengan tangan hampa. Slip gaji beserta isinya hilang tanpa bekas. Saya berusaha pasrah dan ikhlas. Saya instropeksi diri dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Istri saya sempat menangis karena hanya itulah yang kami punya saat itu. Innanilahi waiina ilaihi rojiun.

Baca: Pemuda Ini Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Penyebabnya Tak Dapat Restu Menikah dari Orangtua

SURYAMALANG.com kemudian menemui Iptu Sugeng Iryanto, Kanit Resmob Polres Malang yang kisahnya menjadi viral itu.

Dia membenarkan kisah itu dan mengaku kalau gajinya yang hilang 11 tahun lalu sudah kembali dengan utuh. Badrun Sinbad, Guru dari Bima, Nusa Tenggara Barat sudah mengembalikan gajinya dengan utuh.

Kisah itu bermula pada Kamis (10/8/2017). Saat itu ia menerima telepon dari rekannya bekerja, Bripka Didik.

Dalam pembicaraan di saluran telepon, Bripka Didik menanyakan ke Sugeng apakah dirinya pernah kehilangan uang gaji beserta slipnya di sebuah masjid?

Mendengar pertanyaan itu, ingatan Sugeng kembali pada tahun-tahun sekitar 2005 dan 2006.

Sambil mengingat pasti tahunnya, Sugeng membenarkan kalau dirinya pernah kehilangan gaji dan slipnya.

"Iya, Benar," kata Sugeng menceritakan kembali kisah yang ia alami.

Didik lantas menjelaskan, dirinya bersama seorang pria paruh baya bernama Muhammad Badrun ingin bertemu dengannya.

Badrun ingin bertemu dengan Sugeng untuk mengembalikan gaji dan slip gaji milik Sugeng yang sudah 11 tahun hilang.

"Subhanallah, 11 tahun yang Lalu? dan uang gaji saya kembali! Bukankah ini sebuah kebesaran Tuhan yang ditampakkan di depan saya?," katanya.

Ia lantas berupaya bertemu dengan Badrun saat itu juga. Bagi Sugeng, bukan jumlah uang yang menarik, namun si Badrun yang berhati mulia tersebut .

"Saya harus menemui orang itu untuk mengucapkan rasa terima kasih,” terangnya.

Ditemui SURYAMALANG.COM di rumahnya, Sugeng menjelaskan saat ia kehilangan gaji pada Oktober 2006 kondisinya saat itu di masa sulit.

Saat itu ia berpangkat Brigadir dan bertugas di Reskoba. Dia juga harus membayar gaji tukang.

Harapan dia kala itu dari gaji yang nilainya Rp 2.077.500.

Tetapi, sayang uang gaji itu hilang.

Ini terjadi ketika ashar tiba, ia melintas di kawasan Polowijen, Blimbing, Kota Malang.

Di situ Sugeng menyempatkan salat di sebuah Masjid. Slip gajinya seingat Sugeng disimpan di saku kanan depan bersama dengan ponsel. Saat akan salat, Sugeng mengeluarkan ponsel dan menaruh di depannya.

Setelah selesai salat, Sugeng melanjutkan pulang. Tiba di rumah, ia baru menyadari kalau slip gajinya hilang.

Dalam kondisi kebingungan, Sugeng mencoba kembali lagi ke musala dan menanyakan kepada takmir apakah ada yang menemukan slip gajinya atau tidak?

Namun para takmir menjawab tidak tahu tentang barang yang dicari Sugeng.

Merasa sudah berupaya menemukan slip gajinya yang hilang, Sugeng akhirnya kembali ke rumah dan menceritakan kejadian itu kepada istrinya.
"Istri saya menangis mengetahui slip gaji saya hilang," kenangnya.

Sugeng juga merasakan perih yang mendalam akibat peristiwa itu. Bahkan dia mengaku sempat stress pasalnya ia merasa kalau gaji itu adalah haknya.

"Saya bahkan sempat protes kepada Tuhan dan meminta agar dikembalikan. Doa itu terus saya panjatkan ketika salat tahajud," tuturnya.
Karena Sugeng tidak membawa uang saat pulang, ia pun harus berterus terang kepada tukangnya kalau dirinya belum bisa membayar karena baru saja dilanda musibah.

Butuh waktu tiga bulan bagi Sugeng untuk kemudian instropeksi diri dan mengikhlaskan apa yang telah hilang dari dirinya.

Ia membangun pemikirian yang positif dengan mengatakan kalau uang itu mungkin saja bukanlah haknya dan sangat diperlukan oleh orang lain. Lambat laun, Sugeng betul-betul sudah melupakan apa yang ia alami itu.

Seiring berjalannya waktu, pada 2013 ia lolos seleksi perwira dan lulus dengan baik. Baginya itu sebuah kecukupan yang diberikan oleh Tuhan.

Waktu terus berlalu hingga akhirnya kini Sugeng menjadi Kanit Resmob di Polres Malang Kota dan dipertemukan dengan Badrun.

"Saya terharu bahkan hampir menangis mengetahui slip gaji saya masih utuh, bahkan ditambah isinya. Saya katakan saya ikhlas dan berniat menyerahkan kembali uang tersebut kepada Badrun.

Namun, beliau menolak dengan halus dan akhirnya terjadi kesepakatan. Saya belikan saja Kambing pada saat Idhul Qurban nanti dari uang tersebut, agar kami bisa berbagi pahala dan menyerahkan urusan ini kepada Allah SWT," paparnya.

Sugeng juga tidak sungkan mengatakan bahwa dirinya belajar banyak dari Badrun. Menurutnya, Badrun yang saat ini Wakasek Kurikulum SMKN 3 Kota Bima adalah sosok yang memiliki integritas.

"Saya harus mencontoh Integritas Pak Badrun. Kalau Pak Badrun tidak punya integritas, pasti gaji saya tidak akan kembali," lelaki dua anak itu. (Benni Indo/SURYA MALANG)

Artikel ini sudah tayang di Surya Malang dengan judul :Inilah Sugeng Iryanto, Polisi di Kota Malang yang Gajinya Hilang 11 Tahun Lalu

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan