Jumat, 3 Oktober 2025

Keterbatasan Fisik Tidak Jadikan Danil Sosok yang Lemah

Penyakit langka ini menurut Vivi diderita Danil semenjak anaknya berumur 2 tahun berawal dari benjolan kecil dibagian pahanya

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Batam/Eko Setiawan
Daniel Pradija Avista Prangin-angin 

Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penyakit langka yang dideritanya, tidak membuat Daniel Pradija Avista Prangin-angin warga Kavling Mandiri Blok A no 99 Batam kecil hati.

Daniel yang  menderita  Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP) nampak terbaring lesu di rumahnya.

Untuk melakukan sesuatu Danil harus dibantu oleh sang ibu Vivi Wati Sidabutar (46).

Jika hendak minum ataupun makan, ia tinggal memanggil ibunya dengan sedikit berteriak.

Penyakit langka ini menurut Vivi diderita Danil semenjak anaknya berumur 2 tahun. Ketika itu ada benjolan kecil dibagian pahanya.

Baca: Hendardji Tak Kecil Hati Jika Tak Lolos Calon Pimpinan KPK

"Awalnya benjolan kecil saja. Kalau menurut orang-hanya benjolan biasa. Tetapi semakin lama semakin besar dan saya bawa ke dokter," sebut Vivi kepada Tribun Batam, Sabtu (2/12/2017).

Setelah di bawa ke dokter, ia di diagnogsa mempunyai penyakit langka.

Anak semata wayangnya akhirnya harus menjalani operasi pada kelas dua sekolah dasar.

Karena keterbatasanya tersebut Danil tidak bisa berjalan layaknya orang normal.

Ia terpaksa harua mengesotkan sebelah kakinya untuk berjalan.

"Saat operasi pertama kaki danil bengkok. Kemudian operasi kedua sama saja. Kakinya tegang tidak bisa di fungsikan normal lagi. Tetapi ssmangat anak saya ini untuk sekolah luar biasa. Waktu SD dan SMP selalu mendapatkan Juara perta.a di sekolah " tambahanya.

Pada tahun 2015 lalu, Danil sempat berobat di RSCM Jakarta. Namun tidak ada perobahan yang berarti, kendati demikian tidak ada penyesalan sama sekali oleh Vivi.

"Di sana anak saya bisa banyak belajar. Bisa ketemu sama orang-orang hebat dan dia juga ceria," lanjutnya.

Sementara itu, Danil sendiri terlihat selalu ceria.

Keterbatasan fisik yang ia alami tidak membuat dia berhenti nerkreatifitas bahkan Danil ingin menjadi seorang Master Photosop.

Selalu ada saja jalan Danil untuk mendapatkan cita-citanya. Seperti mendapatkan sebuah komputer.

Menurut Danil komputer tersebut ia dapatkan dari salah seorang sahabtanya di jakarta.

"Bapak itu baik sama saya waktu saya di jakarta dia kasih sama saya, kemudian kami bawa ke rumah," sebut Danil.

Begitu juga dengan buku-buku photosop yang saat ini tersusun rapi di atas meja belajarnya.

Awalnya Dani berkomunikasi dengan penulis buku Photosop melalui media sosial.

Ia berniat membeli satu buku namun setelah penulis buku mengetahui keterbatasan fisik yang diderita Danil, penulis buku ini malah memberikan enam seri buku.

Bahkan itu didapatkan Danil free alias gratis.

Keterbatasan Danil dan semangatnya tentu menjadi contoh bagi kita semua. Danil berpesan kepada semua sahabatnya agar terus semangat jangan pernah mengeluhkan kekurangan fisik.

"Kekurangan jangan dijadikan kelemahan. Jadikan itu motifasi," tegas Danil.(koe)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved