Kamis, 7 Agustus 2025

Dari Dialognya, Diduga Bocah Dalam Video Mesum yang Viral Pengamen Jalanan

Beredarnya video tersebut dapat berdampak negatif terhadap anak di Indonesia.

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jabar
Adegan video vulgar wanita dewasa dan bocah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yudha Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Korban dua anak kecil di bawah umur yang terlibat dalam video mesum yang sedang heboh di dunia media sosial, diduga salah satunya, merupakan anak jalanan.

Hal itu terungkap dari percakapan dalam video berdurasi 1 jam 11 menit itu.

Pada adegan pembuka tayangan tersebut, terlihat seorang wanita berinisial I masuk ke dalam kamar hotel.

I mengenakan kacamata, baju berwarna hitam dan rok sepaha berwarna putih.

Di belakangnya datang seorang bocah yang mengenakan sweater berwarna merah muda, diketahui belakangan anak tersebut berinisial D.

Baca: Bagaimana Nasib Anak Kecil dalam Video Porno dengan Perempuan Dewasa? Ini Kata Polisi

“Ateu-ateu, saya belum makan, haus, tadi habis ngamen, tadi D ngomong begitu,” ujar I ketika berbicara kepada seorang lelaki yang diduga merekam video tersebut atau kita sebut saja P.

Kemudian, P mengatakan telah membelikan makanan untuk D.

Terlihat beberapa bungkus jajanan anak-anak di sebuah meja dalam ruangan tersebut.

“Tadi saya belikan makanan, tapi katanya lagi puasa, tapi enggak ada yang nyuruh puasa,” kata I dengan dialek Bahasa Sunda yang kental.

Bukti selanjutnya, pada adegan berikutnya sekira menit ke 1.15 detik.

Baca: Polda Jabar Selidiki Pemeran Video Porno Dua Bocah dan Wanita Dewasa

Dalam adegan tersebut, terlihat D sedang membuka kemasan sebuah produk jajanan cokelat berbentuk telur.

D, what inside? (apa di dalamnya) ?” Tanya P kepada D.

Watir bieu keur ngamen, terus ku aing diajak, hayu ngilu jeung aing (kasihan lagi ngamen, terus saya sama diajak, hayu ikut dengan saya),” ujar I dengan nada ketus kepada P.

Selanjutnya, ada kemungkinan pelaku mengenal orangtua korban.

Hal itu diucapkan I pada menit ke-27, saat korban dibaringkan di samping pelaku.

“Pokonya lakukan seperti yang kemarin,  kalau tidak mau enggak akan diajak lagi, nanti saya akan laporkan ke ibu kamu, biar dimarahin terus disuruh ngamen lagi,” katanya.

Kendati demikian, ini hanya dugaan. Mengingat video tersebut direkam untuk keperluan tertentu.

Namun, bila melihat polosnya D menjawab dan bereaksi, kuat dugaan bahwa reaksinya bukan rekaan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menilai, beredarnya video tersebut dapat berdampak negatif terhadap anak di Indonesia.

Anak-anak dikhawatirkan akan meniru perbuatan tak senonoh tersebut.

 "Jika video tersebut terus beredar, bisa berpotensi peran-peran yang ada di video itu diimitasi oleh anak. Ini berbahaya," kata Susanto seperti dilansir dari Kompas.com.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan