Pilgub Jawa Timur
Anas Diserang Kampanye Hitam, Ipuk: Ini Risiko Sebaga Istri Seorang Politisi
Serangan politik hitam yang menimpa Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, tak mempengaruhi sang istri.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Serangan politik hitam yang menimpa Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, tak mempengaruhi sang istri.
Ny Ipuk Festiandani, istri sang bupati, tampak sangat tegar saat mendampingi Azwar Anas bekerja kembali di Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (8/1/2018).
Anas mendapat serangan politik hitam melalui penyebaran foto-foto vulgar dan tidak senonoh.
Akibat dari serangan itu Azwar Anas mengembalikan mandat sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur kepada PDI Perjuangan, Sabtu (6/1/2018) lalu.
Sesaat setelah sang suami mundur dari pencalonan sebagai pendamping Saifulah Yusuf (Gus Ipul) dalam Pilkada 2018, Ipuk--panggilan akrab Ipuk Festiandani--mendampingi suaminya mengunjungi Pasar Rogojampi.
Dalam kesempatan itu Anas mendapat dukungan dari para pedagang di pasar tersebut.
Menurut Ipuk, apa yang dialami Anas merupakan bagian dari risiko sebagai seorang politisi.
Baca: Yaya Akui Hubungi Ade Komaruddin untuk Bantu Ali Sadli Sembunyikan Mobil Agar Tak Diketahui KPK
"Bagi saya ini risiko sebagai seorang istri politisi. Ini biasa kami terima. Ini biasa kami alami," kata Ipuk.
Diakui, sebagai istri politisi telah mengalami hal-hal seperti ini. Ipuk mengatakan, akan terus mendukung suaminya.
"Yang bisa saya lakukan adalah terus mendukung suami. Saya akan tetap mendukungnya," kata Ipuk.

Ipuk juga terlihat terharu saat melihat dukungan dari masyarakat.
Melalui akun instagram @ipukdani, Ipuk juga mengunggah suasana bagaimana masyarakat memberikan dukungan moral pada dirinya dan Anas.
"Masya Allah...Allah Maha Baik. Vitamin di Senin Pagi," tulis Ipuk di akun instagramnya.
Berbagai dukungan moral muncul dari komentar di akun instagram Ipuk.
Abdullah Azwar Anas kembali ngantor seperti biasanya pada Senin itu setelah dua hari sebelumnya jadi topik pembicaraan di berbagai forum.
Baca: Pengacara Stres Kebanjiran Pesan Singkat Tanyakan Kebenaran Kabar Perceraian Ahok
Anas bersama istri terlihat menyapa siswa dan guru Taman Kanak-Kanak (TK) Khadijah, yang sedang melakukan study tour di Kantor Pemkab Banyuwangi.
Kantor itu memang kerap dikunjungi berbagai lembaga pendidikan dan instansi pemerintah dari berbagai daerah di Indonesia.
"Saya ucapkan terima kasih atas semua dukungan pada saya. Saya sangat terharu atas dukungan masyarakat pada saya," kata Anas.
Dukungan Meluas
Anas mengaku dukungan yang mengalir pada dirinya luar biasa. Menurut bupati yang memasuki periode kedua tersebut, banyak bupati dan kepala daerah yang akan datang ke Banyuwangi.

"Banyak bupati dan kepala daerah menghubungi saya, dan akan datang ke Banyuwangi. Dua hari lalu, Bupati Jember (Faida) juga telah datang pada kami. Demikian juga Bu Risma (Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya) juga telah menelepon saya dan memberikan dukungan," kata Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut.
Anas mengatakan, dalam perbincangannya dengan Risma, banyak masukan terkait pilkada dan pembangunan daerah yang dia terima.
"Ada banyak hal pembicaraan saya dengan Bu Risma. Bahkan Bu Risma ingin datang ke Banyuwangi, atau saya yang akan menemui Bu Risma," kata mantan anggota MPR termuda tersebut.
Baca: Faisal Dapat Setoran Rp 31 Juta dari Warga Asing yang Pesan Video Porno Lewat Telegram
Anas juga mengucapkan terima kasih pada para tokoh, kiai, pendeta, bedande, dan masyarakat yang memberikan dukungan moral langsung padanya.
Terutama pada PDI Perjuangan, yang terus memperjuangkan Anas.
Bupati berusia 44 tahun tersebut mengatakan, terkait pengembalian surat mandat kepada PDI Perjuangan, karena ia mempertimbangan sesuatu yang lebih besar.
"Kami menghormati para tokoh, pendukung partai politik, para kiai, dan lainnya. Saya tak ingin menjadi beban bagi senior yang sangat saya hormati Mas Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Oleh karena itu saya memilih mundur," katanya.
Anas tak ingin Pilkada di Jawa Timur dirusak oleh isu-isu negatif.
Sedangkan terkait foto-foto yang beredar, menurut Anas, itu merupakan bagian dari pembunuhan karakter terhadap dirinya.
"Para politisi saya kira sudah paham. Setiap ada langkah untuk memperluas jaringan, itu selalu muncul. Dalam pilkada Banyuwangi periode kedua lalu, kami juga mendapat tantangan serupa. Itu sesuatu yang biasa," kata Anas.
Anas mengaku telah mempersiapkan inovasi, seperti program rantang kasih yang memberikan makanan bergizi tiap hari pada warga miskin, pemberian uang saku pada siswa miskin, dan percepatan penerbangan internasional. (surya/haorrahman)