Jumat, 15 Agustus 2025

Peluru Meriam Berusia 186 Tahun Ditemukan di Aceh

Peluru meriam ini diduga kuat merupakan peninggalan serdadu Amerika Serikat saat menyerang Kerajaan Kuala Batu, 6 Februari 1832

Editor: Eko Sutriyanto
KOLASE/SERAMBINEWS.COM
Warga memperlihatkan biji meriam yang diduga kuat peninggalan serdadu Amerika Serikat yang ditemukan di Desa Keude Baro, Kuala Batee, Abdya, Kamis (29/3/2018). 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmat Saputra

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Peluru meriam seberat 10 kilogram yang ditemukan oleh Fadhli Ali, warga Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (29/3/2018), telah diamankan ke Polsek Kuala Batee.

Peluru meriam ini diduga kuat merupakan peninggalan serdadu Amerika Serikat saat menyerang Kerajaan Kuala Batu, 6 Februari 1832.

Hal tersebut disampaikan oleh Fadhli Ali, Warga Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya) sang penemu peluru meriam yang diduga kuat peninggalan serdadu Amerika Serikat saat menjawab Serambinews.com.

"Sekira pukul 12.00 WIB, Pak Kapolsek sudah menjemput biji meriamnya," kata Fadhli Ali kepada Serambinews.com, Kamis (29/3/2018).

Peluru meriam itu, kata Fadhli Ali, untuk diamankan dan akan dilakukan pemeriksaan, apakah masih aktif atau tidak.

Baca: Tandukan Kepala Serdadu Meriam London Paling Mematikan di Liga Inggris

Kapolres Aceh Barat Daya (Abdya), AKBP Andy Hermawan SIK MSc yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Kuala Batee Ipda Irfan Ismail SH

Kapolsek Kuala Batee Ipda Irfan Ismail SH saat dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan bahwa biji meriam yang diduga peninggalan itu telah diamakan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan