Kamis, 28 Agustus 2025

Mancing di Pantai Sarang Buaya, Nikolaus Ditemukan Tewas Tercabik-cabik Tanpa Kepala

Jasad lelaki tanpa kepala yang diduga karena serangan buaya ini ditemukan kali pertama oleh Yulianus Tirno, warga setempat.

Editor: Hendra Gunawan
Masyarakat sedang mengerumuni jenazah Nikolaus Oenunu (60) warga Desa Humusu Oekolo, Kecamatan Insana yang diduga menjadi korban serangan buaya di Pantai Penkase. (ISTIMEWA) 

TRIBUNNEWS.COM -- Warga Pantai Penkase, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan temuan mayat tanpa kepala dan kaki hanya sebelah, Senin (13/8/2018).

Diduga jasad lelaki tanpa kepala ini akibat serangan dari buaya.

Jasad lelaki tanpa kepala yang diduga karena serangan buaya ini ditemukan kali pertama oleh Yulianus Tirno, warga setempat.

Saat ditemukan, kondisi jasad lelaki ini sangat mengenaskan, selain tanpa kepala, kedua tangan dan kaki kirinya juga hilang.

Pada tubuh jasad lelaki tanpa kepala ini ditemukan banyak cakaran yang diduga akibat serangan buaya.

Yulianus Timo, warga Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, saksi yang pertama kali menemukan korban mengatakan, dirinya kaget ketika melihat jenazah korban terkapar di pinggir pantai tanpa sehelai benang pun.

Saat itu, ujar Yulianus, dia hendak menuju muara untuk menarik pukat ikannya.

Menurut Yulianus, di Pantai Penkase memang terdapat banyak buaya sehingga warga enggan melewati pantai tersebut.

"Saya kaget waktu lihat pertama kali jenazah korban karena sudah tidak utuh lagi. karena di tempat tersebut sepi.

Saya lalu melaporkan penemuan jenazah tersebut ke Polsub sektor Mena agar bisa dilakukan identifikasi oleh pihak keamanan," ucap Yulianus.

Tak lama berselang, lanjut Yulianus, masyarakat langsung berbondong-bondong ke lokasi untuk melihat jenazah korban.

Warga kesulitan untuk mengenali jenazah korban karena saat ditemukan jenzah korban sudah tak berkepala lagi.

Oleh polisi, jenazah korban dibawa ke puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter terkait penyebab kematian korban.

"Pihak keamanan bersama petugas kesehatan sudah membawa jenazah korban untuk dilakukan pemeriksaan terkait penyebab kematian korban.

Saya menduga korban meninggal akibat serangan buaya. Pasalnya saya lihat banyak luka cakar pada tubuh korban," duga Yulianus.

Warga Oekolo

Mayat yang ditemukan di Pantai Penkase, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Senin (13/8/2018) akhirnya berhasil dikenali.

Jenazah yang ditemukan dalam kondisi tanpa kepala, kedua tangan dan kaki kiri tersebut adalah Nikolaus Oenunu (60) warga Desa Humusu Oekolo, Kecamatan Insana, Kabuapten TTU, NTT.

Korban diketahui pada Minggu (12/8/2018) berpamitan untuk mencari ikan di Muara pinggiran Pantai Li'us.

Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Polres TTU, Ipda Nyoman Gede Arya mengatakan, jenazah korban akhirnya dikenali setelah informasi penemuan jenazah tanpa kepala menyebar dari mulut-mulut.

Keluarga korban akhirnya datang mengecek keberadaan jenazah dan akhirnya dikenali sebagai Nikolaus Oenunu.

"Kami sudah membawa jenazah korban ke puskesmas Kaubele untuk diperiksa dokter. Saat berada di puskesmas ada keluarga korban yang datang melihat jenazah korban dan dikenali sebagai Nikolaus. Jenazah lalu dibawa pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka sebelum disemayamkan," ujar Nyoman.

Sebelum dikenali sebagai Nikolaus, lanjut Nyoman, pihak kesulitan untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah.

Pasalnya, saat ditemukan jenazah dalam kondisi tidak utuh lagi. Kepala, kedua tangan dan kaki kiri korban sudah tidak ada lagi.

Tidak hanya itu, pada tubuh korban, juga terdapat luka cakaran.

"Saat mendapatkan laporan adanya penemuan jenazah di pantai Penkase anggota langsung turun ke lokasi untuk melakukan ola TKP. Anggota juga sempat bertanya kepada pemerintah desa dan warga sekitar kalau-kalau ada anggota keluarga yang menghilang. Namun tidak ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya," ujarnya.

Nyoman menyarankan kepada warga untuk berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar pantai Penkase dan Muara. Pasalnya di kawasan tersebut diketahui menjadi sarang buaya.

Oleh karena itu, dia menyarankan warga untuk tidak pergi sendirian ketika melintasi dari pantai Penkase dan muara.

"Menurut masyarakat daerah tersebut memang banyak buayanya. Tetapi masyarakat juga sering mencari ikan di Muara pantai Penkase tersebut. Oleh sebab kita himbau masyarakat setempat untuk berhati-hati ketika beraktivitas di pesisir pantai Penkase," imbaunya.

Buaya Sepanjang 3,5 Meter Ini Ditangkap Warga

Sementara itu,di Halmahera Tengah, Maluku Utara, seekor buaya dengan panjang 3,5 meter diamankan warga Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin (6/8/2018).

Buaya ditangkap di kali dekat pasar Desa Fidi Jaya Kecamatan Weda sekitar pukul 04.15 WIT. Untuk sementara, buaya diamankan di rumah warga dalam kondisi terikat.

"Di sekitar pasar itu kan ada kali/muara, nah dari situ kemudian naik ke darat," kata Ekawati dari Flight Proctectin Indonesia's Birds, Senin (6/8/2018).

"Entah penyebab pastinya apa tapi kemungkinan karena di sekitar kali itu sudah kotor akibat masyarakat sering membuang sampah di situ, sehingga buaya itu naik ke darat," tambahnya.

Rencananya, buaya tersebut akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Maluku Wilayah I Ternate.

Seksi Konservasi Wilayah I Ternate BKSDA Maluku, Abbas Khurasan membenarkan penangkapan satu ekor buaya di Kabupaten Halmahera Tengah.

Hanya saja, buaya itu kemungkinan besar akan dilepas kembali ke habitatnya, mengingat belum adanya penangkaran buaya di Maluku Utara.

"Tentunya kita tidak akan kita lepas di sembarang tempat, kita akan cari habitatnya dimana kemudian di situ kita akan lepas," pungkasnya. (Pos-Kupang.com/Dion Kota)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Pergi Mancing di Sarang Buaya, Lelaki Ini Ditemukan Tanpa Kepala, Ih Serem!,

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan