Kisah Pemburu Harta Karun Dalam Tumpukan Sampah, Bisa Dapat Uang dan Emas,Kadang Malah Rugi
Saat memasuki Dusun Kali Tengah, Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto tumpukan sampah terlihat menggunung
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Saat memasuki Dusun Kali Tengah, Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto tumpukan sampah terlihat menggunung.
Sampah itu tampak ada di beberapa rumah dan lahan kosong milik warga. Semerbak bau sampah plastik yang dibakar juga tercium dari kejauhan.
Beberapa warga terlihat membakar sampah. Sebagian warga lainnya terlihat sibuk memilah sampah plastik yang menumpuk itu.
Ada yang memilah sampah di teras rumah, ada pula yang melakukannya di gunungan sampah setinggi sekitar 3 meter. Mereka melakukannya secara bersama-sama.
Tak ada alat khusus saat memilah sampah, mereka hanya menggunakan tangan dan alat keruk sederhana.
Sampah hasil pilahan mereka letakkan ke tong terbuat dari plastik dan kayu. Tong itu mereka bawa dengan cara dipikul.
Baca: Suami Ceraikan Brigpol Dewi Setelah Perselingkuhan Terbongkar
Baca: Kabur Setelah Dipaksa Layani Lelaki Hidung Belang, ABG Ini Bongkar Prostitusi Anak di bali
Baca: Serempet Kapolda Sumsel dan Sempat Kabur, Ini Pengakuan Driver Ojol Youngki Sagita
Sebagian besar warga Desa Bangun menggantungkan hidupnya pada tumpukan sampah. Bagi mereka, sampah adalah sebuah berkah dan ladang rezeki.
Di dalam tumpukan sampah tersebut, mereka mencari barang-barang bekas yang bernilai ekonomis di antaranya tembaga, almini, dan wadah plastik.
Namun, Jika beruntung, maka mereka bisa mendapatkan harta karun emas.
Harta karun emas itu berupa cincin, gelang, dan kalung berbahan emas. Bahkan, mereka juga menemukan uang kertas dari berbagai negara.
Riwayati (53) salah satu warga Desa Bangun mengungkapkan, dirinya pernah mendapatkan cincin emas seberat sekitar 7 gram dan kalung emas.
Namun, kondisi dua harta karun tersebut tak sempurna. Sehingga harga jualnya menurun.
"Kalung emas saya temukan dalam kondisi patah atau putus. Saya jual dengan harga Rp 300.000. saya juga pernah mendapatkan berlian," katanya kepada Surya Sabtu (5/1/2018).
Riwayati mengaku dalam seminggu pernah mendapatkan uang dollar pecahan 20, 50, dan 100. Dalam seminggu dia dapat meraup keuntungan Rp3.500.000.
"Yang paling berkesan mendapatkan uang lembar 100 dollar. Sebab jika ditukarkan atau dijual bisa mendapat Rp 1.100.000," bebernya.
Ibu dua orang anak itu mengimbuhkan, tak jarang dia mengalami kerugian karena tidak mendapatkan emas, uang dolar, dan beberapa sampah lain yang laik jual. Seperti satu bulan terakhir ini, penghasilannya menurun drastis.
"Sampah-sampah itu sebelumnya kami beli dari pabrik bukan gratisan. Satu rit atau satu truk besar sampah itu saya beli Rp 300.000. Kalau sampah se mobil pickup saya beli Rp 150.000," katanya.
"Kalau tidak menemukan barang-barang laik jual saya rugi. Biasanya kalau tidak ada barang bagus, sampah plastik itu saya jual lagi ke pabrik tahu dan kerupuk seharga Rp 85.000. ruginya Rp 215.000," paparnya.
Sementara itu, Sulyono seorang pengepul sampah asal Desa Bangun membenarkan bahwa dia sering menerima uang dollar dan perhiasan emas dari warga.
Paling banyak dia pernah mendapat perhiasan emas seberat 40 gram dalam sebulan. Bahkan, dia juga pernah menerima jam Rolex dan berlian seharga Rp 26.000.000 dari warga.
"Perhiasannya dalam kondisi putus tidak sempurna. Kalau harganya tergantung berat, jenis dan kondisinya," bebernya.
"Misalnya emas muda harganya Rp 200.000 kalau emas tua harganya Rp 500.000. Kalau ramai barang berharga dalam sebulan saya mendapat keuntungan Rp 6.000.000," ujarnya saat ditemui SURYA.co.id di kediamannya.
Namun seluruh perhiasan tersebut sudah dijual ke pengepul lain oleh Sulyono.
Saat ini dia hanya menyimpan beberapa uang dari berbagai daerah di antaranya Kanada, Amerika, Inggris, Oman, dan Kwait.
"Yang saya simpan saat ini hanya uang dari berbagai negara. Dalam kondisi sobek 60% uang itu masih laku ditukarkan. Saya juga mendapat uang langka yak pecahan 2 Dollar keluaran 1917. Pernah ditawar Rp 17.000.000 oleh kelokter tapi tidak saya berikan," pungkasnya. (Danendra Kusumawardana)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Harta Karun Emas di Tumpukan Sampah di Dusun Bangun Mojokerto, Warga Menggalinya Tiap Hari