Warganya Diserang Buaya 4 Meter, Warga Desa Kota Lama Gelar Ritual Tolak Bala Malam Nanti
Kejadian penyerangan buaya terhadap Ma'rifat, warga Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat di Danau Meduyan
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit
TRIBUNNEWS.COM, RENGAT - Kejadian penyerangan buaya terhadap Ma'rifat, warga Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat di Danau Meduyan sempat menggemparkan warga.
Pasalnya kejadian itu terbilang langka, karena tidak pernah terjadi sebelumnya.
Setelah kejadian penyerangan buaya di Danau Meduyan itu, Kepala Desa (Kades) Kota Lama, Herman menggelar rapat bersama dengan warga serta tokoh adat Desa Kota Lama.
Pada rapat tersebut disepakati bahwa warga akan menggelar ritual tolak bala.
"Rencananya nanti malam kita akan menggelar ritual tolak bala," kata Herman, Rabu (9/1/2019).
Herman melanjutkan, ritual tolak bala itu digelar di Gedung Balai Adat yang berada tepat di tepi Danau Meduyan.
Sebanyak 20 hingga 30 orang warga diperkirakan hadir pada ritual tolak bala tersebut.
Menurut Herman, kegiatan utama pada ritual tolak bala ini adalah doa bersama dan meminta keselamatan kepada Yang Maha Kuasa.
Namun pada ritual itu juga digelar ritual adat khas masyarakat Desa Kota Lama.
Selain itu, pihaknya juga akan menggelar makan bersama pada ritual tersebut.
Berita sebelumnya, Ma'rifat (56), warga Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) tak pernah menyangka akan diserang buaya di Danau Meduyan, Desa Kota Lama.
Pria ini diserang buaya Kamis (3/1/2019).
Pada sore yang naas itu korban memasang jaring ikan sebanyak empat unit yang disebar di sejumlah tempat di Danau Meduyan.
Usai memasang tali jaring yang diikatkan ke kayu, Ma'rifat berencana pindah dan mengambil dayungnya.
Saat itulah tangan kiri Ma'rifat diserang buaya yang muncul dari dalam air.
Sontak, Ma'rifat ketakutan dan langsung berteriak meminta tolong sambil berupaya melepaskan diri dari gigitan buaya.
Beruntung tangan Ma'rifat lepas dari gigitan buaya tersebut.
“Adek saya Ijan langsung mendekat yang kebetulan juga memasang jaring. Sementara tangan kiri saya sudah mengeluarkan darah,” kata Ma'rifat kepada awak media, Jumat (4/1/2019).
Kemudian Ma'rifat dibawa ke tepi danau untuk mendapat pertolongan.
Ma'rifat mengaku sempat melihat buaya menerkam tangannya.
Ia menuturkan panjang buaya tersebut diperkirakan mencapai empat meter.
Kejadian penyerangan buaya di Danau Meduyan itu merupakan kejadian langka sehingga membuat gempar warga Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat.
Kejadian penyerangan buaya di Danau Meduyan itu ditanggapi serius oleh pihak Desa.
Setelah penyerangan buaya itu, Kepala Desa (Kades) Kota Lama, Herman mengumpulkan seluruh perangkatnya dan melaksanakan rapat bersama pemuka masyarakat pada Jumat (4/1/2019).
“Rapat ini digelar setelah mendengar dan menerima masukan dari para pemuka masyarakat,” ujar Herman.
Pada rapat tersebut, disepakati bahwa warga Desa Kota Laka akan melaksanakan ritual sema kampung.
Ritual sema kampung tersebut dilakukan karena selama ini buaya di Danau Meduyan tidak pernah menggangu warga, apalagi warga setempat.
“Kejadian ini juga sudah dilaporkan kepada pihak BKSDA dan pihak BKSDA juga telah menyerahkan penangan buaya tersebut kepada warga asal tidak dibunuh,” terangnya.
Jadwal pelaksanaan ritual tersebut masih belum bisa dipastikan, pasalnya hal ini masih harus dirapatkan bersama dengan kepala adat setempat pada Minggu (6/1/2019) mendatang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Buaya Serang Warga di Danau Meduyan, Warga Desa Kota Lama Gelar Ritual Tolak Bala Malam Ini