Minggu, 7 September 2025

Detik-detik Wali Kota Risma Minta 2 Camat Maju ke Lapangan Saat Pidato, Demam Berdarah Jadi Sebab

Dua camat itu tiba-tiba saja disuruh Wali Kota Risma untuk maju ke tengah lapangan. Lalu mereka bakal diapakan?

Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNJATIM.COM
Dua camat mendengarkan pidato dari depan podium Wali Kota Risma berdiri 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Antisipasi Demam Berdarah Deangue (DBD) pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menggelar apel gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Lapangan Thor, Jumat (1/2/2019).

Apel yang langsung dipimpin oleh Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya itu dihadiri 5.116 kader.

Mereka terdiri dari kader Bumantik, Rumantik (Guru Pemantau Jentik), Wamantik (Siswa Pemantau Jentik), LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), dan pihak kecamatan.

Pada sambutannya, Wali Kota Risma menjelaskan sebenarnya demam berdarah bisa dicegah.

Terbukti, dari tahun ke tahun kasus penderita demam berdarah menurun di Kota Surabaya, sekaligus memiliki kasus DBD terendah di Jawa Timur.

Risma menjelaskan pada bulan bulan Januari 2018, kasus penderita demam berdarah di Kota Surabaya mencapai 42 kasus dan meninggal satu orang.

Sedangkan Januari 2019 ini, kasus penderita demam berdarah turun menjadi 23 kasus.

“Artinya di sini sudah ada penurunan dan saya yakin ini masih bisa ditekan kembali. Makanya, saya mohon dengan hormat untuk selalu menghindarkan keluarga dan tetangga kita dari DBD. Saya tidak ingin ada korban lagi di Surabaya,” pesan Risma.

Pada 23 kasus itu, Risma mengatakan dua kecamatan di Surabaya yang angka penderita demam berdarahnya tertinggi adalah Kecamatan Tandes dan Kecamatan Wonokromo.

Risma pun memanggil ke dua camat untuk berdiri di depan podium tempatnya membacakan pidato, hingga acara apel selesai

Baca selengkapnya>>>>>

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan