Anjing Miliknya Gigit Tetangga, Pasutri di Kabupaten SIkka Ini Tinggalkan Rumah
Keluarga Martinus mengungsi kerumah sanak keluarga di Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, 8 Km arah timur Kota Maumere
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan pos-kupang.com, Eginius Mo’a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Gara-gara anjingnya yang diduga kena rabies gigit tetangganya sendiri, jadi petaka buat pasangan suami istri Marthinus Mo’a dan Paulina Poin.
Pasutri dan anaknya itu harus meninggalkan rumah di Dusun Likot, Desa Hoder,Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Hampir dua bulan pasangan suami ini meninggalkan rumah menyusul gigitan anjing yang mengakibatkan Rikardus Laka (29) tewas.
Keluarga Martinus mengungsi ke rumah sanak keluarga di Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, 8 Km arah timur Kota Maumere.
Lahan ukuran 11x25 meter dan sebuah rumah tinggal sederhana hendak dijual.
Kepergian Martinus sekeluarga diduga kehadirannya tidak disenangi lagi warga setempat setelah anjing menggigit Rikardus Laka, 28 April 2019 di halaman rumahnya. Ia khawatir menjadi sasaran amukan massa yang marah.
Baca: BREAKING NEWS: Dua Meninggal dan 22 Gigitan Positif, Sikka KLB Rabies
Fidelis, tetangga Marthinus kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (18/7/2018) siang, menuturkan sejak diketahui Rikardus terjangkit virus rabies digigit anjing milik Martinus dirawat di IGD RSUD dr.TCHillers Maumere, keluarga Martinus langsung kembali mengemas pakaian dan perabot rumah tangga mengungsi ke rumah keluaraga di Waipare.
“Saya bersama Banbinsa, Polsek Waigete, Ibu Kepala Desa Hoder dan beberapa tokoh masyarakat datang ke rumahnya menyarankan Marthinus datang ke rumah korban membawa babi dan beras tetapi ayah Rikardus menolak,” kata Ignas.
Fidelis menambahkan, Marthinus dan ayah almahrum Rikardus Laka, Stanislaus Jado, masih kerabat (nenek kakak adik kandung), mencoba menempuh proses hukum.
Namun kata polisi, belum ada ketentuan hukum yang bisa digunakan menjerat pemilik anjing rabies.
Baca: Seekor Anjing di Yunani Setia Menunggu Majikannya Meski Telah Meninggal di Lokasi Kecelakaan
Fidelis mengatakan, seluruh perabot rumah tamgga telah dibawa ke Waipare pasca kematian Rikardus Laka, 30 Mei 2019. Lahan dan rumahnya hendak dijual.
“Kami masih ada hubungan kawin mawin. Tanah yang mereka tempati milik saya yang saya jual ke mereka. Kalau mereka jual saya akan beli kembali,” kata Fidelis.
Kasus gigitan anjing rabies terus meningkat di Sikka ditetapkan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies menyusul dua korban tewas dan ditemukan 23 spesimen positif rabies.
Mulai Kamis (18/7/2019), puluhan petugas kesehatan hewan dikerahkan melakukan vaksinasi darurat untuk semua populasi anjing di Kecamatan Wiegete, wilayah tertinggi penularan rabies dua korban meningggal dan sembilan spesimen positif.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Di Sikka-NTT, Anjing Rabies Gigit Tetangga, Pemilik Anjing Mengungsi, Rumah dan Tanah Dijual