Rabu, 10 September 2025

Jenazah Tertukar karena Kelalaian Rumah Sakit, Keluarga yang Berduka Panik Sebelum Upacara Ngaben

Keluarga pemilik jenazah atas nama I Nyoman D asal Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung, tak ingin masalah itu dibesarkan.

Editor: Willem Jonata
Sriwijaya Post
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa jenazah yang tertukar terjadi karena kesalahan petugas RSD Mangusada di Badung, Bali.

Keluarga pemilik jenazah atas nama I Nyoman D asal Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung, tak ingin masalah tertukarnya jenazah dibesar-besarkan.

Pihak keluarga sepakat tidak ingin memperpanjang masalah tersebut.

Apalagi pihak RSD Mangusada secara langsung telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan permohonan maaf.

Nyoman Gede Budiasa yang merupakan keponakan almarhum mengaku memaklumi peristiwa itu.

Sebab, dari pihak keluarga juga tidak melihat atau membuka jenazah di kamar jenazah sebelum dibawa untuk dilakukan upacara.

“Tapi sebenarnya kita mengambil jenazah sudah sesuai prosedur. Pertama kami menunggu ambulans, setelah itu di cek jenazah atas nama yang kami sebut. Nah pada waktu itu, ada dua jenazah atas Nama I Nyoman D dan atas nama I Nyoman L,” jelasnya saat di temui Rabu (28/8/2019).

Baca: Demi Peran Gundala, Abimana Aryadatya Disiksa Cecep Arif Rahman

Ia melanjutkan jenazah yang diambil sesuai data yang ada.

Budiasa mengaku mengambil jenazah atas nama Nyoman D dan langsung di bawa ke ambulans.

“Saya juga tidak melihat, karena data sudah pasti benar. Namanya kita berduka, yaa.. langsung kita bawa ke kremasi untuk dilakukan upacara,” katanya.

Baca: Pria Bule dari Jerman Nikahi Wanita Tanpa Tangan dan Kaki Asal Nusa Penida, Ini Kisah Cinta Mereka

Pihaknya mengaku, setelah ingin diupacarai, pihak keluarga baru tahu jenazah tertukar.

Ia pun langsung kembali ke RSD Mangusada untuk mengecek jenazah pamannya tersebut.

“Setelah saya cek di kamar jenazah, janazah paman saya ternyata masih di freezer. Hanya saja label namanya atas nama I Nyoman L,” bebernya.

Dengan  ditemukan jenazah pamannya tersebut, pihaknya mengaku fokus untuk melakukan proses pengabenan jenazah di Krematorium Cekomaria.

“Astungkara si tidak ada masalah. yang jelas harapan kami proses upacaranya keluarga tidak ada masalah,” ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya permintaan maaf dari RSD Mangusada, Nyoman Gede Budiasa mengatakan sangat berterimakasih karena RSD Mangusada sudah menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan.

Pihaknya pun kembali mempertegas bahwa kasusus itu tidak ingin dibesar-besarkan.

“Kami dari pihak keluarga tidak terlalu mempermasalahkan masalah ini, Inti tujuan dari kami proses pengabenan orang tua kami berjalan dengan lancar. Selain itu kami juga berterimakasih, karena jajaran RSD secara langsung kesini, mampir dengan menyatakan permohonan maafnya,” pungkasnya.

Di sisi lain, Nyoman Suweden yang juga merupakan ponakan almarhum menambahkan bahwa pada proses kremasi tersebut sebenarnya sudah berjalan.

Bahkan kata dia, pertama kali yang mengetahui jenazah tertukar adalah istri almarhum.

“Karena cepat-cepat itu, proses memandikan baru sebentar, setelah dilihat di wajahnya ternyata beda,” jelasnya.

Pihak keluarga sempat panik dan takut jenazah almarhum tidak ada di kamar jenazah.

“Bingung jadinya, takut yang kita upacarai ternyata tidak ada. Syukur setelah di cek masih ada, dan proses berjalan seperti apa yang kita harapkan,” katanya.

Mengenai adanya peristiwa tersebut, RSD Mangusada mendapat sorotan dari DPRD Badung khususnya Komisi IV yang membidangi persoalan itu.

Ketua Komisi IV DPRD Badung, Made Sumerta mengatakan, pihak manajemen rumah sakit harus membuat standarisasi dalam meregistrasi jenazah baik baru masuk maupun keluar.

“Kami cukup prihatin dengan kondisi ini, pihak rumah sakit harus melakukan pengecekan kembali sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Baik dengan cara membuka wajah jenazah atau hal lainnya,” ujarnya.

Pihaknya pun mengaku, akan mengunjungi RSD Mangusada untuk melihat SOP yang dilaksanakan.

Sehingga tidak terjadi kasus serupa.

“Kalau kita orang Bali kan ada upacaranya. Mungkin sebelum diambil jenazahnya sudah dilakukan upacara. Entah itu nunas di sanggah dan yang lainnya. Kalau sekarang tertukar bagaimana?,” jelasnya.

Berita ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Jenazah yang Tertukar Pertama Kali Diketahui Istri Saat Mandikan Jenazah di Krematorium Cekomaria

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan