Sabtu, 13 September 2025

Penganugerahan Cyber Security Awareness Awards Kepada Perwakilan Sektor Indutri

Salah satu tujuan Ciso briefing yakni memberi pemahaman pentingnya keamanan informasi atau keamanan siber pada top level management

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Para penerima cybersecurity awarness award 2019 mewakili Sektor industri swasta,BUMN dan pemerintah berfoto bersama usai menerima award 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Dalam rangkaian simposium Critical Information Infrastructure Protection Indonesia (CIIP-ID Summit) 2019 yang berlangsung di Denpasar Bali pada 28-29 Agustus 2019, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama PT Xynexis International pada hari kedua menggelar Chief Information Security Officers (CISO) Briefing.

Di ajang pertemuan yang baru pertama dihelat itu, juga dilakukan acara penganugerahan Cyber Security Awareness Awards kepada para peserta yang terpilih.

CISO Briefing merupakan wadah bagi para pengambil keputusan di setiap organisasi untuk bisa berkumpul, berbagi pengalaman dan juga menambah ilmu dengan adanya presentasi terkini baik dari Pemerintah, Industri, akademisi, maupun peneliti.

Salah satu tujuan Ciso briefing yakni memberi pemahaman pentingnya keamanan informasi atau keamanan siber pada top level management, mengingat posisinya yang begitu penting dalam pengambil sebuah keputusan, baik di sebuah organisasi/perusahaan.

Dalam forum ini juga dilakukan pertukaran informasi dari para top level yang bisa ditindaklanjuti pada level teknis per sektor industri. Terutama terkait aspek security pada jaringan infrastruktur penting (critical infrastructure) di perusahaan atau institusi hingga lebih luas pada Infrastruktur Kritis Nasional (IKN).

Baca: Cyberjek - Pesaing Baru Gojek dan Grab, Beri Bantuan Modal Usaha Bagi Pasangan Mitra Ojol

“Ciso Briefing diselenggarakan sekaligus menggoalkan sebuah forum teknis pada sector sektor lain seperti seperti ICT –ISAC yang sudah dulu ada di sektor telko,” papar Agung Nugraha, Plt Deputi Bidang Proteksi dan Deteksi BSSN sekaligus ketua panitia CIIP-id Summit 2019 dalam keterangan pers, Selasa (3/9/2019).

Dalam kesempatan itu, ia berharap agar ditahun yang akan datang, kegiatan CIIP-ID bisa lebih meningkatkan partisipasi peserta di berbagai sektor industri, akademisi serta lembaga lembaga riset. Sehingga bisa lebih banyak mendapatkan masukan atau guideline dalam membuat sebuah kebijakan atau regulasi keamanan siber.

“Melihat antusias partisipan yang hadir, semoga kedepan peserta yang ikut berpartisipasi juga, bukan hanya dari sektor private atau industri saja. Namun juga keterlibatan akademisi pendidikan, komunitas IT dan siber, dimana didalamnya ada team riset atau institusi litbang. Saat ini institusi litbang yang ada justru dari Rumania mewakili negara luar,” ujar Agung.

Dalam acara CISO Briefing yang dihadiri top level pelaku industri baik BUMN,Swasta dan pemerintah diselenggarakan pula acara penganugerahan Cyber Security Awareness Awards pada para peserta yang hadir dan terpilih.

Baca: Update World Cyber Gaming 2019 Dota 2, Dua Tim China Maju ke Perempatfinal

Award yang diberikan tahun ini hanya pada kategori Awareness award, kedepan diharapkan akan banyak kategori, sehingga makin memperbesar tingkat kepedulian dan efek partisipasinya.

“Tahun ini metode pemilihan masih berupa survey yang dilakukan dengan melihat cyber security maturatity level dan program cyber security awareness yang telah dilakukan, dan kedepan akan banyak kategori dilakukan,”ujar Eva. Noor, CEO PT Xynexis International.

Perusahaan yang mendapat award tersebut mewakili perusahaan BUMN ; PT. Telkom, Bank Mandiri, Bank BRI,Bank BNI, Perum Peruri, PT. Antam dan PT. Pertamina. Mewakili perusahaan swasta adalah Bank BCA, XL Axiata dan Bank BTPN dan yang mewakili Pemerintahan; Bank Indonesia,Dirjen Pajak, Depkes,Depkeu dan Dephub.

Meskipun di Industri saling berkompetisi namun masalah keamanan siber harus duduk bareng dan berkolaborasi dalam hal lesson learn.

“Menyikapi persoalan perlindungan data tentu tidak bisa BSSN duduk sendiri, namun harus ada kerjasama dan kolaborasi dari para pelaku industri,” ujar Yohanes Glen Dwipajana, Vice president ICT Security Management PT Telkomsel (29/8).

Menurut Yohanes Glen Dwipajana Adanya sesi acara CISO Briefing dalam CIIP–ID 2019 di Bali sangatlah baik, apalagi bila acara tersebut tidak berhenti di simposiumnya saja namun bisa dilakukan secara regular minimal 3 bulan sekali melalui forum teknis komunitas yang sudah ada.

Baca: KPK Kembali Lakukan OTT di Wilayah Jakarta Terkait Kasus Distribusi Gula

Bila ada sebuah insiden maka dalam melakukan sebuah tindakan preventif perlu adanya sensor sensitif agar kejadian yang terjadi cepat dapat tertangani dan tidak langsung berdampak pada bisnis yang ada.

“Lesson learn sangat berharga dan dapat mengetahui secara dini apa yang menjadi solusi terkait penanganan masalah yang ada dilapangan secara best on practise,” kata Glen.

Menurut Glen,adanya ajang cyber security awareness award 2019, merupakanbentuk sebuah pengakuan yang cukup positif dari pihak resmi dan mewakili pemerintah yang dilakukan BSSN, karena dengan begitu masyarakat secara luas dapat melihat bahwa industry industry yang ada juga telah memiliki kesadaran terhadap keamanan siber.

“Ini tentu memberi rasa aman pada masyarakat atau kostumer dan pelaku bisnis terhadap proteksi data dan informasi yang mereka miliki,”ujar Glen.

Hal senada diucapkan Saladin Effendi, Head IT-PT Bank Mandiri. Menurutnya banyak hal yang didapat baik dari para pelaku industri maupun dari regulator di sesi acara CISO briefingpada CIIP-ID Summit 2019.

Banyak hal yang di dapatkan cukup positif terutama masalah tindak lanjut pada hal yang bersifat insiden terkait dunia siber, dan ini merupakan hal baru bagi para pelaku bisnis di Industri.

Tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dapat mendorong dampak ekonomi digital serta dapat memitigasi aspek aspek pada permasalahan dunia siber.

“Kedepannya penyelenggaraan simposium dan CISO briefing event ini bisa memberi kontribusi yang lebih baik lagi, khususnya pada pelaku dunia industri,” ujar Saladin.

Pakar IT, Dr Yono Reksoprodjo ST DIC mengatakan,  apa yang ada di wilayah siber itu sebenernya merupakan sebuah skup tentang sebuah transaksi informasi. Dalam sebuah transaksi informasi, siber adalah hanya salah satu alat yang digunakan.

Dalam CISO ada isu yang paling utama yaitu isu tentang informasinya.

“Bila kita menganggap yang paling penting itu adalah sistem atau alatnya, sementara alat pada dasarnya tidak dapat melakukan sebuah proses pengamanan secara utuh tanpa isi atau kontennya maka ini yang perlu juga di bahas secara jelas kemana arahnya,” ujar Yono.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan