Rusuh di Papua
BREAKING NEWS: 2 Tukang Ojek Ditembak Mati Kelompok Bersenjata di Puncak Papua
Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, penembakan terjadi di depan Jembatan Gantung Muara Kampung Amunggi.
Laporan Kontributor Tribunnews.com dari Papua, Banjir Ambarita
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Dua tukang ojek menjadi korban penembakan diduga oleh Kelompok Bersenjata di Kampung Amunggi Distrik Ilaga Utara Kabupayen Puncak, Papua pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 12.53 WIT.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, penembakan terjadi di depan Jembatan Gantung Muara Kampung Amunggi.
“Laporan awal, kedua tukang ojek di tembak setelah selesai mengantar penumpang tidak jauh dari lokasi,” ujar Kamal.
Baca: Benny Wenda Lobi PBB, Australia Terus Pantau Situasi Papua
Baca: Korban Kerusuhan Wamena Tambah Jadi 30 Orang, Gubernur Papua Minta Ketenangan Papua Tak Lagi Diusik
Menurut Kamal, korban yang pertama kali ditemukan warga sudah dalam kondisi meninggal.
“Masyarakat temukan kedua korban sudah MD dengan posisi korban didepan kios sebelah kiri sebelum jembatan gantung,” ujar Kamal.
Dari informasi, sebelum kedua tukang ojek ditembak mati, masyarakat melihat kelompok bersenjata di sekitar jembatang gantung.
“Ada yang lihat pimpinan Kelompok bersenjata pimpinan Peni Murib di sekitar jembatan gantung dan tak lama kemudian tukang ojek lewat dan ditembak,” kata Kamal.
Masyarakat kemudian meaporkan peristiwa itu kepada polisi.
“Piket siaga Posko Ilaga Satgas Gakkum Operasi Nemangkawi menerima laporan kejadian itu lalu menindaklanjuti dengan melakukan evakuasi korban ke RS Puncak,” terangnya.
Rusuh di Papua
1. PTUN Vonis Presiden dan Menkominfo Bersalah, Politikus PKS Desak Permintaan Maaf ke Rakyat |
---|
2. Kapolda Papua Sebut Laporan Veronica Koman Fitnah untuk Cari Makan |
---|
3. Jadi Buronan Polisi, Veronica Koman Ngaku Serahkan Langsung Data Kekerasan di Papua kepada Jokowi |
---|
4. Kata Jubir OPM: Kerusuhan Wamena Ada Unsur Sengaja, Orang Papua Tak Benci Pendatang |
---|
5. Warga Pendatang Mulai Kembali, Tapi Bahaya Hoax Masih Bertebaran di Papua |
---|