Rabu, 8 Oktober 2025

Kronologi 5 Siswa SMP Jakarta Tewas Tenggelam di Sungai Baduy, Dilarang Renang tetapi Tetap Nekat

Berikut kronologi 5 murid SMP Budhaya III tewas tenggelam di sebuah sungai di Baduy, Banten. Mereka tetap nekat berenang meskipun sudah dilarang.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
IST
Ilustrasi. 

Berikut kronologi 5 siswa SMP Jakarta tewas tenggelam di sebuah sungai di Baduy, Banten. Mereka tetap nekat berenang meskipun sudah dilarang.

TRIBUNNEWS.COM - Lima Siswa SMP Budhaya III Duren Sawit Jakarta Timur tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019).

Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan, lima siswa tersebut sebetulnya sudah dilarang untuk mandi di Sungai Ciujung Kampung Gajeboh, Baduy Luar.

Dilansir Kompas.com, Jaro menceritakan kronologi awal mula insiden terjadi.

"Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak - teriak, jangan mandi ke sungai, sudah ada batasan - batasannya," kata Jaro Saija ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.

Jaro mengatakan, peristiwa terjadi pada 12.00 WIB.

Saat itu, sebanyak 120 rombongan siswa beserta pihak sekolah tengah beristirahat di Kampung Gajeboh sebelum masuk ke kawasan Baduy Dalam.

"Tenggelamnya di Sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.

Namun, kelima anak tetap nekat untuk berenang di sungai tersebut.

Alhasil, mereka tewas tenggelam.

Lima orang wisatawan asal Jakarta dilaporkan meninggal tenggelam di Kawasan Wisata Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019).
Lima orang wisatawan asal Jakarta dilaporkan meninggal tenggelam di Kawasan Wisata Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019). (Dok. warga Baduy)

Lantas, kelima jasad korban dievakuasi ke Puskesmas Cisimeut.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Desa Kanekes, Sarpin.

"Sudah dievakuasi oleh warga, dibawa ke puskesmas sekarang (kemarin, red)," kata dia.

Kabar meninggalnya kelima siswa juga dibenarkan oleh Wakapolres Lebak, Kompol Wendy Andrianto.

"SMP Budhaya III Duren Sawit Jakarta Timur," kata Wendy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/10/2019).

Identitas lima korban tersebut yakni, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.

Setelah dievakuasi ke Puskesmas Cisimeut, kelima jenazah dibawa ke RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung untuk diautopsi.

Wendy mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang, di antaranya penyelenggara, pihak sekolah dan saksi di lokasi kejadian.

Kekhawatiran Keluarga Siswa

Orang tua murid SMP Budhaya III Santo Agustinus saat menanti kedatangan anak mereka di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019).
Orang tua murid SMP Budhaya III Santo Agustinus saat menanti kedatangan anak mereka di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019). (Tribun Jakarta/Bima Putra)

Dilansir Tribun Jakarta, kabar tenggelamnya kelima siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus tersebut membawa duka sekaligus kecemasan bagi para orang tua murid.

Satu di antaranya adalah Jhonnu Napitupulu (45).

Jhonny mengatakan, malam hari setelah mendengar kabar duka itu, dia bergegas ke sekolahan anaknya.

Dia ingin memastikan bahwa anaknya baik-baik saja.

"Memang di jadwalnya itu study tour berangkatnya pagi pulangnya malam. Makanya ini saya mau jemput," kata Jhonny di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019).

Meski telah memastikan anaknya, Fransiska (14) yang tercatat sebagai murid kelas VIII selamat dari musibah yang belum pasti kronologisnya itu.

Jhonny mengaku dirundung cemas sebelum dia dan istrinya dapat mendekap Fransiska yang terdengar ketakutan saat dihubungi.

"Saya ditelpon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya ada anak sekolah meninggal 5 orang. Istri saya langsung nangis, puji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.

Merujuk informasi yang diterima, anak-anak yang ikut dalam rombongan study tour kini sedang dalam perjalanan menuju Jakarta.

Kini, dia dan puluhan orang tua lain yang memadati area sekitar SMP Budhaya III Santo Agustinus hanya dapat berdoa anaknya lekas tiba.

"Sekarang masih di jalan, katanya dikawal polisi. Saya kurang tahu bagaimananya di jalan, yang pasti rombongan 3 bus yang tadi pagi berangkat," tuturnya.

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sungai di Baduy Tempat 5 Siswa Jakarta Tewas Terlarang untuk Wisatawan" dan "5 Murid SMP Budhaya III Tewas Tenggelam di Banten, Orang Tua Murid Cemas Tunggu Kepulangan Anaknya"

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved