Mayat Surono Dikubur di Musala, Ternyata Sang Anak Memukulnya Pakai Linggis Saat Korban Tidur
Polisi mengungkap hasil penyelidikan kasus anak bunuh bapak di Jember yang jasadnya ditemukan di bawah musala rumah.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Polisi mengungkap hasil penyelidikan kasus anak bunuh bapak di Jember yang jasadnya ditemukan di bawah musala rumah.
Setelah ada laporan sejak Minggu (4/11/2019), penyidik Polres Jember baru menetapkan tersangka pembunuh Surono, warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember.
Pembunuhnya tak lain adalah anak dan istrinya. Bahar Mario (25) selaku anak kedua Surono dan istrinya Busani (47).
Berikut kronologi pembunuhan Surono disampaikan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019).
Busani mengetahui pembunuhan terhadap suaminya dilakukan oleh anaknya.
"Anak korban S (Surono) yang bernama Bhr (Bahar) yang membunuh S (Surono). Dia memukul memakai linggis saat korban tidur. Sedangkan saudari B (Busani) membantu dengan mematikan lampu depan rumah," ujar Alfian.
Penetapan tersangka itu setelah penyidik melakukan penyelidikan mendalam selama tiga hari.
Selama penyelidikan, polisi memeriksa delapan orang saksi, memeriksa alat bukti, serta melakukan olah TKP lanjutan, juga melakukan reka ulang di rumah Surono bersama Busani.
Dari pemeriksaan itulah, polisi kemudian menetapkan dua orang tersangka itu.
Baca: BREAKING NEWS: Jasad Surono Dikubur di Musala Rumah, Anak dan Istrinya Jadi Tersangka
Baca: Kasus Mayat Dicor di Bawah Musala: Kejiwaan BS Diperiksa hingga Tetangga Takut Masuk Rumah Surono
Tetangga dan Saudara Curiga
Sebelumnya, tetangga sebenarnya sudah curiga setelah Surono tiba-tiba menghilang. Istri dan anaknya mengatakan pergi ke Bali.
Kasus mayat di bawah musala di Jember sedikit demi sedikit mulai terkuak dari tetangga yang pernah menanyakan keberadaan Surono pada Mei 2019 lalu.
Bulan itu, Surono tiba-tiba menghilang begitu saja. Kecurigaan warga semakin menguat ketika menanyakan nomor ponsel Surono, namun tidak diberikan oleh istri maupun anaknya.
Berikut kisah dari tetangga Surono bernama Misli.
Misli juga menjabat sebagai Kepala Dusun Juroju Desa Sumbersalak kepada Surya, Rabu (6/11/2019) mengatakan, sekitar tujuh bulan lamanya Surono (51), petani asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember terkubur di dalam rumahnya sendiri.
Selama tujuh bulan lamanya pula, saudara Surono dan tetangga tidak tahu keberadaannya.
Bukan berarti tetangga, dan saudara (selain keluarga inti-istri dan anak) tidak mencarinya.
Baca: Kasus Jasad di Musala, Istri & Anak Surono Jadi Tersangka, Kejahatan Dimulai Saat Lampu Dimatikan
Baca: Teka-teki Mayat Pria Dicor di Bawah Musala: Anak Ngaku Mimpi Bapaknya hingga Istri Malah Nikah Lagi
Lalu kenapa tetangga dan saudara tidak curiga dengan 'hilangnya' Surono?
"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei," kata Misli.
"Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono)," sambungnya.

"Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali. Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujarnya.
Misli juga bertanya kepada Busani, istri Surono tentang keberadaan sang suami.
Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.
"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli.
Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja.
Baca: POPULER: 5 Fakta Mayat Pria Dicor di Bawah Musala, Asmara dan Warisan Diduga jadi Motif Pembunuhan
Baca: Jadi Tempat Jasad Dicor dan Dikubur, Tak Seorang Pun Berani Masuk Rumah Surono
Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.
Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya.
Rumah itu dikelilingi sungai, juga persawahan sehingga berjarak beberapa puluh meter dari rumah tetangga terdekat.
Sedangkan Suroto, adik Surono yang tinggal di Kecamatan Ambulu, juga pernah bertanya mengenai keberadaan sang kakak.
Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri 2019, Suroto juga berkunjung ke rumah itu.
"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah," ujar Suroto.
"Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok," sambungnya.
Baca: Istri Korban Pembunuhan yang Dicor di Bawah Mushola Buat Penyidik Heran akan Tingkahnya
Baca: Fakta Mayat Pria Dicor di Bawah Musala: Ditemukan Barang Bukti hingga Dugaan Motif Pembunuhan
"Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jm/Jumarin)," ujar Suroto.
Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.
Demikian pula musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.
'Hilangnya' Surono terbongkar dari penuturan anaknya Bh.

Kepada Kasun Juroju, Misli, Bh bercerita jika dia bermimpi ayahnya.
Dia pun menghubungi ibunya, dan bertanya keberadaan ayahnya.
Ibunya menjawab kalau ayahnya sudah mati.
Dia pun bertanya siapa yang membunuh ayahnya.
Sang ibu menjawab kalau yang membunuh ayahnya Jm.
Cerita ini kemudian dituturkan kepada Misli, yang kemudian berlanjut menjadi pelaporan ke Polsek Ledokombo.
Tetapi Bs memiliki cerita lain saat diperiksa polisi.
Baca : Tito Karnavian Blak-blakan Hampir Semua Kepala Daerah Berpotensi Korupsi, Omong Kosong Mau Rugi
Bs menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah sang anak, Bh.
Bh memukul Surono memakai linggis, dan menguburnya di tempat itu.

Polisi memang menemukan sebuah linggis di bawah jasad Surono.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI SEBENARNYA Surono Dibunuh Anaknya Pakai Linggis Saat Tidur, Ini Peran Istrinya