Rabu, 27 Agustus 2025

Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Cohardi Lemas Saat Petugas Tol Datang Mengabarkan Anaknya Meninggal Korban Kecelakaan di Cipali

Cohardi tak menyangka anaknya yang bernama Salsis (24) menjadi korban tewas kecelakaan lalulintas di Tol Cipali KM 117+800, Kamis (14/11/2019).

Editor: Dewi Agustina
Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomowi Purnomo
Cohardi ayah Salsis, korban kecelakaan di tol Cipali. Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomo 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga korban kecelakaan tol cipali, Cohardi warga RT 1 RW 6, Dukuh Serut, Desa Tegalontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah tak menyangka anaknya yang bernama Salsis (24) menjadi korban tewas kecelakaan lalulintas di Tol Cipali KM 117+800, Kamis (14/11/2019).

Cohardi dapat informasi anaknya meninggal dunia dari petugas tol yang datang ke rumahnya.

"Sekitar pukul 08.00 WIB, saya didatangi dari petugas tol, memberikan informasi kalau anak saya meninggal dunia akibat kecelakaan di tol Cipali pada pukul 00.00 WIB," ujarnya.

"Saya langsung kaget dan lemas dapat kabar tersebut. Setelah itu saya hanya bisa istighfar. Seakan-akan tidak percaya kalau anak saya meninggal dunia akibat kecelakaan," kata Cohardi.

Suasana pemakaman Kuntarsih (37) korban kecelakaan maut di Tol Cipali KM 117+800 tiba di TPU Dusun Pantisari, Desa Pantianom, Kecamatan Bojong, Jawa Tengah, pukul 19.00 WIB, Kamis (14/11/2019). Tribunjateng/Indra Dwi Purnomo
Suasana pemakaman Kuntarsih (37) korban kecelakaan maut di Tol Cipali KM 117+800 tiba di TPU Dusun Pantisari, Desa Pantianom, Kecamatan Bojong, Jawa Tengah, pukul 19.00 WIB, Kamis (14/11/2019). Tribunjateng/Indra Dwi Purnomo (Tribunjateng/Indra Dwi Purnomo)

Menurut Cohardi, anaknya pergi ke Jakarta hendak berkerja, karena sudah libur satu minggu di Pekalongan.

"Berangkat naik Bus Arimbi dari Wiradesa sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelum berangkat anak saya berpamitan minta doanya agar kerjanya lancar. Anak saya bekerja di Jakarta sudah satu tahun," ucapnya.

Cohardi mengungkapkan keseharian anaknya ketika bersosialisasi di rumah sangat bagus.

Baca: Sebelum Tewas, Kuntarsih Telepon Suami Sambil Menangis Kabarkan Kecelakaan dan Minta Dijemput

Baca: Pengakuan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Cipali: Baru Sadar Saat Penumpang Teriak Pak, Awas Nabrak!

Anaknya bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.

"Saat kecelakaan saya tidak mempunyai firasat sama sekali, bahkan anak saya tidak pernah mengeluh kepada keluarga baik soal kerjaan ataupun yang lainnya," tuturnya.

Keluarga Panik

Kabar kecelakaan Bus Sinar Jaya dan Bus Arimbi di Tol Cikopo- Palimanan (Cipali), sontak membuat Rohani (44) panik.

Ia masih tak percaya, Bus Sinar Jaya yang dikendarai oleh adik iparnya Sanudin (42) mendapat musibah.

Rohani mengatakan, ia dan istri Sanudin mendapat kabar Kamis dini hari.

Baca: Kecelakaan Maut Tol Cipali antara Bus Sinar Jaya dan Arimbi, Sopir: Ngerasain Ngantuk

Baca: Alami Kecelakaan di Tol Cipali, Sopir Bus Sinar Jaya Tersadarkan oleh Teriakan Histeris Penumpang

Kabar itu, ia dapat dari adik kandung Sanudin yang juga menjadi sopir Bus Sinar Jaya.

"Yang memberi kabar adiknya Sanudin. Istrinya tahu kemudian nangis. Lalu ke rumah saya," kata Rohani saat ditemui di rumahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan