4 Hari Lagi Warga Riau Nikmati Gerhana Matahari Cincin, Pemkab Siak Anggarkan Rp 1 Miliar Lebih
Fenomena alam berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terjadi empat hari lagi di Indonesia.
Editor:
Dewi Agustina
Baik Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, peristiwanya dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Pada tahun 2019 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu:
1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
3. Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.
5. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.
Jangan Lihat Secara Langsung
Setiap ada fenomena gerhana matahari, kita biasanya diwanti-wanti agar tak melihat gerhana secara langsung dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat karena berbahaya.
Ada sebagian yang bilang bisa bikin buta, bahkan bisa membuat bayi dalam kandungan cacat. Apakah itu Benar?
Sebelum kejadian ini terlewatkan pada 26 Desember 2019, gerhana matahari cincin (GMC) diperkirakan akan menyambangi Indonesia.
Untuk mengetahui kenapa gerhana matahari cincin dianggap berbahaya, mari simak dulu penjelasan soal apa itu gerhana matahari cincin.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, fenomena gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik apogee atau terjauh.
Baca: Diabaikan Ibu Kandung, Bayi 2 Tahun Meninggal Dunia karena Digantung & Dijadikan Samsak Ayah Tirinya
Baca: Mahkamah Agung Berharap Polisi Secepatnya Ungkap Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan
Piringan bulan akan tampak lebih kecil daripada piringan matahari hingga tidak menutupi seluruhnya.
Kemudian kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.